REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 dan 5,1 terjadi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (17/3), pukul 15.07 WITA dan pukul 15.09 WITA. Gempa yang berpusat di Kabupaten Lombok Timur juga dirasakan di Lombok Utara sehingga menyebabkan salah satu destinasi wisata air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan Lombok Utara mengalami longsor.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, personel TNI bersama anggota BPBD melakukan proses evakuasi dan pendataan jumlah korban di lokasi serta pengecekan rumah yang rusak akibat gempa. Namun pencarian dihentikan pada malam hari.
"Rencana pencarian dan evakuasi korban gempa akan dilanjutkan besok pagi karena sudah larut malam dan jalan licin akibat hujan," kata Rizal di Mataram, NTB, Ahad (17/3).
Ia memberikan instruksi kepada seluruh Dandim untuk melakukan pengecekan dan perbantuan penanggulangan bencana alam sesuai dengan wilayah teritorialnya.
"Kepada seluruh satuan jajaran Korem baik Kodim, Yonif 742/SWY dan satuan dinas jawatan agar menyiapkan satuannnya untuk memberikan bantuan penanggulangan gempa, khususnya di daerah yang terkena dampak terutama Lombok Timur dan Lombok Utara," ujar Rizal.
Rizal menyampaikan sejumlah upaya yang sudah diambil untuk memberikan bantuan terhadap para korban dengan mengerahkan para Babinsa yang ada di Koramil, mengerahkan anggota Yonif 742/SWY dan Kompi Zipur 9/K untuk membantu penyelamatan dan evakuasi korban, serta mengerahkan tenaga medis beserta ambulans Rumkit Denkesyah Mataram ke lokasi sasaran terdampak gempa.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD dan menyiapkan tenda lapangan di tempat yang aman di sekitar lokasi longsor," kata Rizal.