Senin 18 Mar 2019 07:51 WIB

PLTGU Cilamaya Butuh Ribuan Tenaga Kerja

Proyek pembangunan PLTGU Cilamaya menghabiskan biaya investasi sebesar Rp 26 triliun.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Pembangkit Listrik Tenaga Uap

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa 1 yang beroperasi di Cilamaya, Kabupaten Karawang, membuka lowongan tenaga kerja. Tak tanggung-tanggung, perusahaan itu membutuhkan sedikitnya 4.800 tenaga kerja.

Ribuan tenaga kerja itu, dibutuhkan untuk pembangunan proyek serta masa beroperasi. Ketua Koordinator Forum Tenaga Kerja PLTGU Cilamaya, Saidina Ali, mengatakan, 4.800 tenaga kerja itu terbagi dua.

Baca Juga

Sebanyak 4.600 pekerja dibutuhkan selama masa pembangunan. Serta, 200 tenaga kerja lagi dibutuhkan saat masa pengoperasian. Proyek pembangunan PLTGU ini menghabiskan biaya investasi sebesar Rp 26 triliun.

"Rekrutmen ini, merujuk pada manajemen konsorsium Jawa Satu Power, yang menginginkan rekrutmen terhadap tenaga kerja lokal. Tentunya, rekrutmen ini memberdayakan perangkat desa dan muspika," ujar Saidina, melalui rilis yang diterima Republika, Senin (17/3).

Untuk lamaran, lanjut dia, dimulai akhir Maret ini. Adapun prosedurnya, masing-masing lamaran bisa diserahkan ke 12 kantor desa yang telah bersinergi dengan PLTGU, di Kecamatan Cilamaya Wetan.

Khusus untuk pelamar dari Kecamatan Cilamaya Wetan, bisa menghubungi koordinator forum di desa masing-masing. Apalagi, koordinator ini telah ditunjuk oleh masing-masing kepala desa. Selain itu, dalam rekrutmen pegawai ini tidak dipungut biaya.

"Warga tidak perlu susah menyerahkan lamaran. Tinggal, datangi ke koordinator masing-masing saja," ujarnya.

Adapun tenaga kerja yang dibutuhkan ini, yaitu yang unskill. Seperti untuk tenaga helper atau kenek konstruksi.

Saat ini, pembangunan PLTGU Jawa 1 di Cilamaya, sudah memasuki tahap dua atau pembangunan konstruksi. Pembangkit listrik ini, berkapasitas 1.760 megawatt dan ditargetkan selesai pembangunan pada September 2021.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement