REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) menyatakan siap menggelar International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2019. Acara pameran dan konferensi internasional itu akan diselenggarakan pada 21-23 Maret 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Ketua IHEX 2019 Burhanuddin Hamid Darmadji menyebutkan, seluruh persiapan telah rampung.
"Persiapan kita alhamdulillah lancar, semua yang direncanakan untuk menjadi narasumber sudah menyatakan kesediaannya," kata Burhanuddin Hamid Darmadji pada Republika.co.id, Ahad (17/3).
IHEX 2019 akan mengundang sejumlah tokoh dan institusi yang terkait dengan pengembangan rumah sakit syariah. Tahun ini, tambahnya, target utama dari acara ini adalah membangkitkan rumah sakit syariah di nusantara.
Dari pihak pemerintah, IHEX 2019 akan menghadirkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Selain itu, institusi kesehatan seperti Kimia Farma dan stakeholder terkait. Seperti bank syariah, asuransi syariah, asosiasi rumah sakit, organisasi masyarakat Islam, organisasi profesi kesehatan, hingga komunitas halal.
Selain itu, ada pula perwakilan dari platform teknologi seperti fintech syariah, Badan Wakaf Indonesia, dan Baznas. Keterlibatan banyak pihak menjadi wadah awal untuk menstimulus kolaborasi. Tahun lalu tema IHEX adalah konsolidasi potensi, tahun ini tema besarnya adalah kolaborasi.
"Kita menyadari bahwa kebangkitan rumah sakit syariah hanya bisa diwujudkan bila ada kolaborasi (berjama'ah)," kata Burhanuddin.
Acara akan terdiri dari seminar, workshop sertifikasi RS Syariah, penghargaan MUKISI, Buya Hamka Memorial Lecture, malam ukhuwah, Tabligh Akbar, dan ekspo produk halal. Seminar akan yang menghadirkan sejumlah tokoh mulai dari Menteri Kesehatan, Bambang Wibowo, Anggota Dewan Syariah Nasional, Oni Sahroni, Ustaz Abdul Somad, hingga Anggota DPR Dede Yusuf.
IHEX 2019 juga mengundang akademisi untuk menyertakan jurnal kesehatannya. Lima topik yang dapat diikutsertakan adalah medis dan farmasi, managemen dan keuangan, rumah sakit dan pariwisata, edukasi dan profesi, juga ilmu pengetahuan dan teknologi.