Senin 18 Mar 2019 14:17 WIB

Banjir dan Longsor Masih Melanda Bantul

Kabupaten Bantul menjadi daerah terdampak paling parah dengan banjir dan longsor.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Sejumlah kejadian banjir di Kabupaten Bantul, Senin (18/3).
Foto: dok. BPBD
Sejumlah kejadian banjir di Kabupaten Bantul, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Hujan yang terjadi sepanjang, Ahad (17/3), telah berdampak banjir di beberapa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul menjadi daerah terdampak paling parah dengan banjir dan longsor yang terjadi di banyak titik.

Hujan ringan sebenarnya sempat terjadi pada Ahad pagi. Tapi, pada Ahad, siang hujan turun lebat dan terjadi hingga malam. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY mengindikasikan aliran udara basah dari Asia menuju Jawa.

Baca Juga

Selain itu, adanya Tropical Cyclone Savannah di Samudera Hindia yang sudah berdampak terbentuknya palung tekanan udara rendah dan perlambatan angin di Jawa. Hangatnya suhu permukaan laut Samudera Hindia turut menjadi faktor lain.

Suhu permukaan laut yang berkisar 28-30 derajat disinyalir ikut menyumbang tersedianya uap air yang melimpah bagi pembentukan awan hujan di jawa. Kondisi itu diprakirakan menghadirkan potensi hujan (ringan-sedang) sepanjang hari.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, hingga Senin (18/3) dini hari, saja setidaknya ada sembilan kecamatan terdampak banjir. Untuk longsor, ada dua kecamatan terdampak.

"Banjir meliputi Imogiri, Piyungan, Pleret, Pundong, Kretek, Jetis, Bantul, Kasihan dan Pandak, konsentrasi banjir berada di DAS Celeng, serta terdampak longsor di Kecamatan Pleret dan Kecamatan Pundong," kata Biwara, Ahad (17/3).

Walau tidak separah Kabupaten Bantul, kabupaten/kota lain DIY turut merasakan dampak tingginya curah hujan tersebut. Kejadian pohon tumbang misalnya, masih terus terjadi di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Untuk Kabupaten Kulonprogo, genangan sempat terjadi di Kecamatan Panjatan, Wates, Sentolo dan Kecamatan Temon. Untuk Kabpaten Gunungkidul, genangan ada di Kecamatan Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen dan Kecamatan Tanjungsari.

Penambahan debit air terjadi secara signifikan di semua sungai dan waduk. Waduk Sermo, Bendungan Wates, Sungai Progo, Sungai Bedog, Sungai Winongo, Sungai Gajah Wong, TPR Parangtritis, Sungai Gejuk, Sungai Belik dan Kali Celeng.

Senin (18/3) pagi, dampak hujan di Kabupaten Bantul terpantau meluas. Terdapat 14 kecamatan terdampak meliputi 35 desa dengan 26 desa mengalami banjir dan sembilan desa mengalami kejadian tanah longsor.

Selain itu, angin kencang yang menyertai hujan sepanjang Ahad menyebabkan pohon tumbang di 12 titik yang tersebar ke 12 desa di 10 kecamatan. Pertolongan dan penyelamatan sampai evakuasi ke tik aman terus berlangsung.

"Dukungan layanan kesehatan, logistik dan peralatan masih terus dilakukan dan masih membutuhkan dukungan," ujar Manager Pusdalops BPBD DIY, Danang Samsurizal, Senin (18/3).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement