Senin 18 Mar 2019 18:11 WIB

BMKG DIY: Kabar Badai Hoaks

BMKG DIY menegaskan tidak pernah mengeluarkan pesan bahwa ada badai.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Warga melintasi genangan banjir di jalan Parangtritis, Donotirto, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/3/2019).
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
[Ilustrasi] Warga melintasi genangan banjir di jalan Parangtritis, Donotirto, Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (18/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Reni Kraningtyas menjelaskan pesan berantai berisi informasi hoaks. BMKG DIY menegaskan tidak pernah mengeluarkan pesan yang menyebutkan ada badai di wilayah tersebut.

Pesan berantai yang memakai nama BMKG DIY dan mengatakan akan terjadi badai pada 17-20 Maret 2019. Dalam pesan itu disebutkan badai memiliki kekuatan angin mencapai 45 knots dan akan berdampak debit air di bendungan-bendungn yang ada di DIY melebihi batas. 

Bahkan, debit air beberapa bendungan disebut sudah melebihi batas aman. Selain itu, pesan menyebutkan beberapa bendungan sudah berstatus siaga, dan masyarakat diminta tidak beristirahat terlalu pulas. 

Pada Ahad (17/3), memang terjadi hujan sepanjang hari hampir di semua daerah DIY, tetapi isi pesan tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Bukan bersumber dari kami dan isi berita tersebut tidak benar atau tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah," kata Reni, Senin (18/3).

Ia menerangkan, hujan kategori sangat lebat di DIY memang turun pada Ahad lalu dan mengakibatkan banjir di beberapa titik, terutama Kabupaten Bantul. Curah hujan di Stasiun Klimatologi mencapai 107 milimeter.

Analisis dinamika atmosfer berdaarkan streamline pada 17 Maret 2019 menunjukkan aktivitas TC Savannah di Samudera Hindia merupakan salah satu faktor. Perannya, secara tidak langsung membentuk awan-awan hujan di Jawa.

Hal itu karena awan-awan membentuk palung tekanan udara rendah memanjang dari pusat siklon hingga Jawa. Namun, pada 18 Maret 2019, UTC menunjukkan jika pergerakan TC Savannah semakin menjauh.

"Tidak berpengaruh lagi terhadap pola angin dan pembentukan awan-awan hujan di Jawa," ujar Reni.

Secara umum, curah hujan pada Senin semakin menurun. Namun, hujan ringan sampai sedang di DIY masih berpotensi hingga 20 Maret 2019.

Hal itu lantaran belokan angin konvergensi akibat aktivitas vorteks di perairan selatan NTT. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya kabar-kabar yang dikirimkan melalui pesan berantai (broadcast).

Reni menekankan, untuk meyakini suatu berita benar dapat dicirikan dengan adanya logo BMKG. Isi berita akan disertai analisis meteorologi dengan menyebut sumber data analisis dan terdapat tempat atau tanggal rilis.

Sekaligus, pejabat BMKG DIY yang berwenang atas berita tersebut. "Memastikan kebenaran berita tersebut dengan mengklarifikasi kepada BMKG DIY, tidak menyebarkan berita yang diterima sebelum memastikan berita tersebut benar atau valid yang bersumber dari BMKG," kata Reni. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement