REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II atau Indonesia Port Corporation (IPC) sepanjang tahun 2018 berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,43 triliun. Pencapaian tersebut naik dibanding perolehan laba bersih pada 2017 yang mencapai Rp 2,21 triliun.
Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya, menuturkan, perolehan laba bersih itu seiring inovasi bisnis yang terus dikembangkan dan berdampak pada peningkatan pendapatan usaha IPC. Tercatat, pendapatan usaha pada tahun lalu mencapai Rp 11,44 triliun, naik dibanding tahun 2017 sebesar Rp 10,56 triliun.
“Kinerja keuangan kita mengalami peningkatan. Ini hasil dari transformasi yang kita lakukan selama beberapa tahun terakhir,” kata Elvyn di Museum Maritim Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/3).
Meningkatkan laba bersih tersebut, kata Elvyn, alhasil juga berdampak pada peningkatan aset. Ia mencatat, total aset pada 2018 mencapai Rp 51,43 triliun atau naik signifikan dibanding total aset pada 2017 yang nilainya sebesar Rp 47,22 triliun. Adapun kurun waktu 2015-2018, laju pertumbuhan majemuk aset mencapai 6,5 persen.
Terkait efisiensi, Elvyn menuturkan, IPC sudah menurunkan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional atau BOPO. Pada tahun lalu, BOPO perusahaan sebesar 69,90 persen atau turun dibanding 2017 yang sebesar 70,15 persen.
“BOPO terus kita kecilkan. Kami cek anggaran dahulu sebelum kami keluarkan uang supaya seefisien mungkin,” ujarnya.
Tahun ini, Elvyn mengatakan, IPC menargetkan BOPO mencapai 68,08 persen. Peningkatan efisiensi itu juga diiringi dengan target pendapatan usaha sebesar Rp 13,50 triliun dan laba tahun berjalan sebesar Rp 2,61 triliun.
Lebih lanjut, Elvyn mengatakan, IPC secara operasional turut menunjukkan pertumbuhan positif. Tercatat, jumlah arus peti kemas yang ditangani selama 2018 naik 10,24 persen dibanding tahun 2017 menjadi 7,64 juta twenty foot equivalent units (TEUs).
Selain itu jumlah arus non peti kemas tumbuh 8,55 persen di tahun 2018 menjadi 61,97 juta ton. Arus kapal juga tumbuh sebesar 10,95 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 224,3 juta gross ton (GT) di tahun 2018.
“Arus penumpang juga mengalami kenaikan. Tahun 2018 naik 39,25 persen menjadi 714,93 ribu orang dari tahun 2017 yang hanya sebesar 612,68 ribu orang,” katanya.