REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V berencana memperluas lahan produktif kelapa sawit hingga 63.412 hektare di Provinsi Riau pada 2019. Perluasan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan produktivitas tandan buah segar.
Humas PTPN V, Riski Atriansyah menjelaskan secara keseluruhan total lahan perkebunan sawit perusahaan milik negara tersebut mencapai lebih dari 79 ribu hektare. "Dari total luas tersebut, luas tanaman menghasilkan pada 2018 lalu sebesar 59.711 hektare. Untuk tahun ini diproyeksikan mencapai 63.412,78 hektare," ujarnya.
Target itu, kata dia, telah tertuang dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang disetujui para pemegang saham. Ia menuturkan, target lahan produktif tanaman menghasilkan tersebut sejalan dengan target menurunkan luas lahan tanaman belum menghasilkan atau TBM.
Pada 2018 lalu, luas lahan TBM mencapai 15.000 hektare lebih dan pada tahun ini diproyeksikan 2.000 hektare diantaranya mampu memproduki buah sawit. "Sehingga sesuai RKAP 2019 ini, jumlah lahan TBM diproyeksikan sebesar 12.937 hektare, dari tahun lalu 15.000 hektare," jelasnya.
Perluasan lahan tanaman menghasilkan tersebut sejalan dengan target produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pada 2019 ini hingga 1,56 juta ton. Perusahaan pelat merah tersebut pada 2018 berhasil memproduksi lebih dari 1,3 juta ton TBS kelapa sawit dari target produksi 1,26 juta ton sawit.
Secara umum, Riski menjelaskan bahwa produksi TBS kelapa sawit sepanjang 5 tahun terakhir terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 11,88 persen. Peningkatan angka produksi sawit tersebut tidak lepas upaya revitalisasi perkebunan sawit melalui program peremajaan yang terjadwal dan peningkatan efisiensi kinerja.
Sejatinya, peningkatan produksi TBS sawit dan target pada tahun ini juga sejalan dengan melonjaknya TBS sawit, yang pada 2018 lalu mencatat rekor tertinggi mencapai 21,94 ton per hektare, dan menjadi rekor tertinggi sepanjang perusahaan perkebunan pelat merah itu berdiri selama 22 tahun terakhir.