REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Sebuah laporan mengungkapkan bahwa sekitar 14 ribu orang di Israel terlibat dalam jaringan prostitusi, termasuk di dalamnya adalah 3.000 anak di bawah umur.
Jerusalem Post mengatakan 95 persen pekerja seks di Israel adalah perempuan. Disebutkan hanya 20 persen dari perempuan yang terlibat pada akhirnya berhasil keluar dari jaringan prostitusi.
Sebagian besar perempuan yang terdapat dalam jaringan prostitusi disebut pernah mengalami pelecehan seksual di masa anak-anak. Hal ini diakui oleh salah seorang di antara perempuan tersebut, namun kini telah berhasil meninggalkan jaringan prostitusi.
Pendiri dan direktur dari organisasi Don’t Stand Aside, Na’ama Goldberg mengatakan perempuan yang masuk dalam jaringan prostitusi di Israel biasanya tidak memiliki pilihan lain.
“Dalam banyak kasus, kami menemukan perempuan yang datang berasal dari mereka yang kekurangan, ditambah dengan kondisi keluarga yang buruk,” ujar Goldberg.
Dengan faktor-faktor tersebut, pada akhirnya para perempuan ini memilih untuk melarikan diri dari rumah. Dari sana, mereka menemukan muncikari yang menawarkan berbagai macam keuntungan, termasuk mengiming-imingi rasa kasih sayang.
“Dari sana, lingkaran setan dimulai,” ujar Goldberg menambahkan.