Senin 18 Mar 2019 23:01 WIB

Tak Ada Uang dalam Kardus di Helikopter yang Jatuh

Foto yang menunjukan sejumlah uang di lokasi helikopter jatuh adalah hoaks.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Personel Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AU Lanud Wiriadinata mengidentifikasi kondisi bangkai pesawat Helikopter B-105 PK EAH PT Air Transport Service pascajatuh di Gunung Situhiang, Cigalantong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Personel Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan TNI AU Lanud Wiriadinata mengidentifikasi kondisi bangkai pesawat Helikopter B-105 PK EAH PT Air Transport Service pascajatuh di Gunung Situhiang, Cigalantong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres) Tasikmalaya Kompol Rikky Aries Setiawan menegaskan, kepolisian tak menemukan adanya uang di dalam kardus yang berada dalam helikopter yang kecelakaan pada Sabtu (16/3). Menurut dia, adanya foto-foto yang menunjukan sejumlah uang di lokasi helikopter jatuh adalah hoaks.

"Enggak ada itu. Hoaks," kata dia saat dihubungi, Senin (18/3).

Foto-foto uang pecahan Rp 100 ribu dalam jumlah banyak itu beredar di internet Selain foto uang, ada juga seorang yang sedang mengenakan kaus berlogo 01, yang menunjukkan pada pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Rikky mengatakan, foto-foto itu tidak benar. Menurut dia, kepolisian saat ini sedang dalam proses penyelidikan untuk menemukan pelaku penyebaran hoaks itu.

"Saya belum tahu (siapa orangnya), tetapi masih dalam penyelidikan," kata dia.

Sebelumnya, sebuah helikopter mengalami kecelakaan di kawasan perbukitan Situhiang, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (16/3). Empat orang korban dalam kecelakaan itu berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement