REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Musibah banjir yang menimpa penduduk di Sentani , Jayapura, Papua Ahad (17/3) telah menelan korban 66 jiwa dan 4.420 jiwa menjadi pengungsi.
"Kami dari Lazas BMH langsung turun saat itu juga. Meski ternyata jalan yang mesti dilalui terputus karena luapan air yang cukup deras dan tinggi. Alhamdulillah sampai saat ini BMH telah membantu evakuasi korban ke rumah sakit dengan ambulan BMH yang selalu disiagakan," terang Kepala BMH Perwakilan Papua, Syahriadi di Sentani (18/3).
Ia menambahkan, relawan BMH telah memberikan pertolongan di beberapa titik di Sentani. Contohnya di Doyo Baru, BTN Kolam, dan Kampung Sosial.
"Beberapa titik hari ini telah menerima bantuan. Tim lain siaga di posko yang berada di Gunung Merah untuk membantu korban yang butuh bantuan cepat. Dan, satu tim lagi persiapan tambahan bantuan logistik yang sangat dibutuhkan," imbuh Syahriadi melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/3).
Relawan BMH memanggul bantuan untuk korban banjir Sentani.
Menurutnya, saat ini yang sangat mendesak dibutuhkan korban banjir adalah selimut, perlengkapan bayi, terutama susu formula, perlengkapan wanita, dan makanan cepat saji, dan air mineral.
"BMH terus mengupayakan tersedianya stok bantuan berupa makanan dan minuman. Karena, ini yang sementara sangat penting. Masalahnya tidak bisa cepat akses bantuan datang karena memang beberapa jalan sampai saat ini tergenang lumpur dan kondisi jalanan yang tidak biasa. Tapi kami yakin, dengan usaha bersama dan bersinergi, insya Allah kita bisa membantu saudara kita yang menjadi korban," tutur Syahriadi.