REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Badai Tropis Idai menewaskan lebih dari 150 orang di negara Afrika Selatan, yakni Mozambik, Zimbabwe dan Malawi, Senin (18/3). kata Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC) di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan kantornya di Kenya, mengatakan topan tersebut mengakibatkan 90 persen kerusakan dan kehancuran di Kota Beira, Mozambik.
Badai tropis itu memasuki daratan Mozambik pada Kamis malam (14/3), setelah bergerak ke Zimbabwe. Mereka yang tewas berasal dari Malawi dan Zimbabwe, tempat lebih dari 100 orang hilang.
"Keadaannya mengerikan. Kerusakan sangat luas. Tampaknya 90 persen daerah itu benar-benar hancur, jalan telah rusak," katanya, dilansir Anadolu.
"Sebagian masyarakat yang terpengaruh tak bisa didatangi. Kami juga mendengar bahwa situasi di luar kota tersebut bahkan lebih buruk lagi," katanya.
Menurut kantor IFRC di Nairobi, Kenya, jumlah korban jiwa dikhawatirkan berubah saat kerusakan total diketahui. Hujan lebat juga diperkirakan masih mengguyur dan ini bisa mengakibatkan kerusakan lebih jauh lagi. IFRC mengatakan organisasi tersebut mengucurkan 340 ribu franc Prancis (340.598,80 dolar AS) dari Dana Darurat Bencananya. Uang itu akan disalurkan ke reaksi tanggapan pertama buat sebanyak 7.500 orang yang meminta bantuan.