REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memaksimalkan penggunaan media sosial untuk membidik para calon investor syariah. Hal tersebut dilakukan seiring target OJK untuk meningkatkan pertumbuhan pasar modal syariah.
Menurut Direktur Pasar Modal Syariah OJK, Fadilah Kartikasari, banyak kalangan milenial saat ini yang menghabiskan waktu di media sosial. Sehingga, edukasi melalui dunia maya itu pun dinilai akan lebih efektif.
"Ongkos akan lebih efisien, efektif dan tidak perlu banyak SDM," ujar Fadilah di Jakarta, Senin (18/3).
Selama lima tahun terakhir, Fadilah memaparkan, OJK telah menerapkan peta jalan sebagai arahan untuk menumbuhkan pasar modal syariah baik dalam hal literasi maupun kinerja. Pertama, OJK melakukan penguatan pengaturan atas produk, lembaga dan profesi terkait pasar modal.
Kedua, OJK melakukan peningkatan supply dan demand pasar modal. Ketiga, OJK melakukan pengembangan sumber daya manusia dan teknologi informasi.
Keempat, OJK melakukan promosi dan edukasi pasar modal syariah. Terakhir, melakukan koordinasi dengan pemerintah dan regulator terkait dalam rangka menciptakan sinergi kebijakan pengembangan pasae modal syariah.
Menginjak penghujung tahun kelima ini, Fadilah mengatakan, OJK juga tengah mengkaji dan mempersiapkan peta jalan periode selanjutnya. Menurut dia, OJK masih mempelajari kebutuhan industri pasar modal syariah dalam lima tahun mendatang.