Selasa 19 Mar 2019 13:12 WIB

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Ancam Wilayah-Wilayah Ini

otensi tingginya gelombang karena Siklon tropis Savannah dan Siklon Tropis Trevor.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Petugas BMKG memasang alat pengukur ketinggian air atau
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas BMKG memasang alat pengukur ketinggian air atau "water level" saat berlangsung erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pelabuhan Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Lampung, Selasa (1/1/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini gelombang tinggi hingga empat meter (m) di sejumlah wilayah di Indonesia selama empat hari ke depan. Potensi tingginya gelombang di perairan itu karena Siklon tropis Savannah (987 hPa) di Samudra Hindia barat daya Lampung dan Siklon Tropis Trevor (985 hPa) di Laut Karang selatan Papua Nugini.

"Berhati-hati untuk beberapa wilayah di Indonesia berpotensi terkena gelombang tinggi 1,25-2,5 meter (sedang), seperti Perairan Utara Sabang, Perairan Sabang-Banda Aceh, Perairan Barat Aceh, Perairan Enggano-Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh, Perairan Selatan Kupang- Pulau Rote, Selat Sape dan Selat Sumba, Laut Sawu bagian Utara, Laut Timor Selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Kepala Bagian Humas BMKG Akhmad Taufan Maulana seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (19/3).

Baca Juga

Selain itu, dia melanjutkan, di Laut Natuna Utara, Perairan Utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Perairan Selatan Kalimantan, Laut Jawa, Perairan Utara Jawa Timur-Kep. Kagean, Laut Sumbawa, Perairan Utara Sumbawa hingga Flores, Selat Makassar bagian Selatan, Perairan Kep, Sabalana-Kep. Selayar, Perairan Kep. Aru, Laut Arafuru bagian Barat hingga Timur. Kemudian Perairan Amamapere-Agats, Laut Sulawesi, Perairan Timur Bitung, Perairan Selatan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua, dan Teluk Cendrawasih bagian Barat.

Akhmad Taufan juga meminta masyarakat waspada di beberapa wilayah juga berpotensi terkena gelombang tinggi 2,5-4 meter atau kategori tinggi. Di antaranya Perairan Barat Kepulauan Nias hingga Mentawai, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias hingga Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Jawa hingga Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Laut Sawu bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa hingga NTT, Perairan Barat Yos Sudarso, Laut Arafuru bagian Timur, Perairan Utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, dan Samudra Pasifik.

Ia menyebut potensi tingginya gelombang di perairan itu karena Siklon tropis Savannah (987 hPa) di Samudra Hindia barat daya Lampung dan Siklon Tropis Trevor (985 hPa) di Laut Karang selatan Papua Nugini. Pola tekanan rendah 1006 hPa di Samudera Hindia selatan NTT dan 1008 hPa di Samudera Pasifik timur Filipina.

Kemudian kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Nusa Tenggara Timur, Perairan Kepulauan Selayar – Sabalana, Perairan Kepulauan Tanimbar - Kepulauan Aru, Laut Arafuru bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku.

Karena itu, dia menambahkan, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi serta wilayah pelayaran padat agar tetap selalu waspada.

Akhmad Taufan juga meminta agar nelayan memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Seperti perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, Kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m.

"Kapal Ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, kapal ukuran besar seperti Kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement