Selasa 19 Mar 2019 13:59 WIB

Erwin Aksa: Pengusaha Berharap Pemimpinnya Ngerti Ekonomi

Erwin Aksa menjelaskan alasannya mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Erwin Aksa
Foto: Republika
Erwin Aksa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Erwin Aksa menjelaskan alasannya mendukung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia mengatakan, pengusaha di Indonesia membutuhkan pemimpin yang mengerti perekonomian, sedangkan Sandiaga berlatar belakang pengusaha.

"Pengusaha berharap pemimpinnya ngerti masalah ekonomi dan bisa memahami kondisi dunia usaha. Apalagi di tengah ketidakpastian global dibutuhkan pemimpin yang bisa memberikan jalan keluar terbaik," kata keponakan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla itu saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (19/3).

Baca Juga

Tidak hanya sebatas dukungan, Erwin juga berencana menghadiri acara "Silaturrahim 1000 Nasional Lintas Sektoral Untuk Indonesia Menang". Acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Pengusaha Nasional di Djakarra Theater, Jakarta, pada Kamis (21/3) itu berafiliasi pada pasangan Prabowo-Sandiaga. 

Erwin juga memberikan pembelaan saat program gagasan Sandiaga OK OCE di DKI Jakarta dianggap gagal dan tidak berkembang. Menurut dia, OK OCE adalah program yang harus berkesinambungan dan program ini untuk mendorong entrepreneurship di Jakarta.

Sebab, banyak perusahaaan melakukan pengurangan karyawan sehingga karyawan tersebut pindah menjadi driver ojek daring atau membuka usaha. Ia menambahkan, kehadiran OK OCE meningkatkan semangat entrepreneurship di kalangan anak muda.

Dalam hal, kata Erwin, pelatihan pendampingan dan magang menjadi kuncinya. "Program mendorong UKM (usaha kecil dan menengah) tidak bisa diukur dalam jangka pendek harus tapi berkesinambungan dan sistematis," tutur Erwin Aksa.

Kemudian, lanjut Erwin, kalau data BPS mengatakan, tingkat pengangguran di Jakarta meningkat itu lebih disebabkan banyak usaha secara nasional tidak melakukan ekspansi dan bahkan mengurangi karyawannya. "Perlu diketahui banyak kantor pusat perusahaan yang beroperasi di daerah lain itu di Jakarta," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement