Selasa 19 Mar 2019 15:30 WIB

Perkembangan Masjid dan Organisasi di Rusia

Perkembangan jumlah masjid dan organisasi-organisasi keislaman begitu pesat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/SERGEI ILNITSKY
Foto: EPA/SERGEI ILNITSKY
Ribuan umat muslim di Rusia melaksanakan Shalat Idul Adha 1436 H di Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet, Kamis (24/9).EPA/SERGEI ILNITSKY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Dosen Program Studi Rusia di Universitas Indonesia (UI), Ahmad Fahrurodji, mengungkapkan secara kuantitatif perkembangan jumlah masjid dan or ganisasi-organisasi keislaman telah berkembang sangat pesat di Rusia. Jika pada masa kepemimpinan Joseph Stalin pada 1937 jumlah masjid di seluruh Rusia terdapat kurang dari 100 buah, pada tahun 1995 jumlahnya telah mencapai 5.000 masjid.

Jumlah organisasi keislaman selama kurang dari satu dasawarsa sejak runtuhnya Uni Soviet (1991-1999) juga menga lami peningkatan dari 870 menjadi 3.000 organisasi. Organisasi-organisasi ini men jadi faktor penggerak kehidupan beragama secara kualitatif. Mereka aktif menyelenggarakan pendidikan keislaman dan pendirian madrasah bagi generasi muda Islam.

Baca Juga

Rusia adalah sebuah bangsa dengan peradaban yang berbeda dengan masyarakat Eropa pada umumnya. Nilai-nilai Timur, termasuk Islam, memberikan pengaruh signifikan dalam proses pembentukan peradaban bangsa ini.

Persebaran Islam telah mencapai Derbent (Daghestan) dan daerah-daerah di Kaukasus pada abad ketujuh masehi atau satu hijriyah. Wadahnya adalah misi-misi ekspedisi penjelajahan bangsa Arab Muslim.

Kawasan Kaukasus memiliki posisi dan peranan strategis bagi hubungan ekonomi perdagangan yang menghubungan kawasan Eropa Timur, Asia Tengah, dan Timur Tengah yang mendorong persebaran Islam secara damai. Wilayah Daghestan, Chechnya dan Ossetia merupakan gerbang bagi persebaran Islam.

Kawasan ini pun memiliki basis Islam tradisional yang kuat. Umumnya, masyarakat Kaukasus adalah kaum sunni dengan mazhab Hanafi (Chechnya, Kaukasus Utara) dan mazhab Syafi'i (Daghestan). "Sementara, Syi'ah mengalami persebaran yang pesat di kawasan Asia Tengah khususnya di Azerbaijan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement