Selasa 19 Mar 2019 17:28 WIB

Cuaca Buruk di Perairan, Nelayan Melaut tanpa Hasil

Cuaca buruk yang melanda perairan Cirebon, telah membuat mereka melaut tanpa hasil.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Nelayan menerobos ombak saat hendak menyelamatkan perahu yang diparkir di tengah laut Kedonganan, Badung, Bali, Sabtu (29/12/2018).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Nelayan menerobos ombak saat hendak menyelamatkan perahu yang diparkir di tengah laut Kedonganan, Badung, Bali, Sabtu (29/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah nelayan di Kabupaten Cirebon yang pergi melaut untuk mencari ikan, terpaksa gigit jari. Cuaca buruk yang melanda perairan Cirebon, telah membuat mereka melaut tanpa hasil.

 

Baca Juga

Kondisi itu seperti yang dialami seorang nelayan asal Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Warkuto (52). Dia mengatakan, berangkat melaut pada Selasa (19/3) sekitar pukul 04.00 WIB. Namun, dia baru menebar jaring pada jarak sekitar lima mil dari garis pantai, tiba-tiba kondisi cuaca di laut berubah menjadi buruk. "Akhirnya terpaksa pulang lagi karena kapal kami tidak akan kuat melawan gelombang tinggi," ujar Warkuto, Selasa (19/3).

 

Warkuto menyatakan, keberangkatannya itu merupakan yang pertama kali setelah seminggu tak bisa melaut akibat cuaca buruk. Dia berangkat melaut bersama dengan 15 anak buah kapalnya (ABK) untuk mencari ikan teri di sekitar perairan Cirebon.

 

Warkuto mengaku nekad pergi melaut bersama para ABK-nya saat melihat kondisi cuaca cukup bersahabat. Pasalnya, mereka terdesak kebutuhan ekonomi keluarga karena cuaca buruk selama seminggu terakhir. Namun ternyata, usaha mereka tidak membuahkan hasil tangkapan.

 

Warkuto menambahkan, bulan ini memang masih masuk musim barat. Menurutnya, musim barat memang identik dengan masa paceklik bagi nelayan karena mereka sulit untuk melaut. Sementara itu, nelayan asal Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Darwis (39), sedikit lebih beruntung dibandingkan Warkuto. Dia sempat memperoleh hasil tangkapan meski sangat minim.

"Alhamdulillah, tadi melaut bisa dapat tangkapan walau hanya 10 kg. Itupun ikan-ikan kecil semua," tutur Darwis. 

 

Darwis menyebutkan, saat melaut dalam kondisi normal, dia bisa mendapatkan tangkapan ikan sekitar dua kuintal. Ikan-ikan kecil tersebut diperuntukkan bagi bahan baku pembuatan ikan asin.

 

Darwis berharap, musim barat bisa segera berakhir. Dengan demikian, para nelayan yang menggunakan kapal-kapal kecil bisa kembali melaut dengan normal kembali. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement