REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) Sungai Penuh Ahmad Darmawan Andhika Bakti mengatakan sistem transmisi 150 kV Bangko - Sungai Penuh sudah kembali normal. Sekarang listrik di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi sudah kembali normal.
Sebelumnya ULP PLN Sungai Penuh harus memberlakukan mekanisme nyala bergilir untuk masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci setelah tower transmisi pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Bangko-Sungai Penuh roboh sejak Sabtu (9/3).
Andhi mengatakan saat itu penyalaan bergilir ini harus dilakukan sampai tower pulih kembali. Andhi menyebut penyalaan bergilir ini akan berlangsung kurang lebih satu minggu.
"Alhamdulillah, sistem transmisi 150 kV Bangko - Sungai Penuh sudah kembali normal. Sudah tidak lagi nyala bergilir. Sesuai yang dijanjikan hanya seminggu untuk semuanya kembali normal," kata Andhi kepada Republika, Selasa (19/3). Keadaan listrik di Sungai Penuh dan Kerinci normal sejak kemarin, Senin (18/3).
Sebelumnya Tower transmisi SUTT Bangko-Sungai Penuh rubuh pada Sabtu (9/3) . Penyebabnya karena longsor yang terjadi di Puncak bukit di Wilayah Penetai, Muara Emat. Longsor tanah tersebut mengakibatkan beberapa pohon besar menimpa kabel jaringan SUTT yang ada dilokasi sehingga robohnya tower penyangka kabel tidak terelakkan dan pasokan listrik menjadi terputus. Besaran beban padam akibat kejadian ini adalah sekitar 13,3 MW.
Tak lama setelah kejadian PLN mengupayakan recovery maksimal untuk meminimalisir pemadaman dengan melakukan manuver suplai melalui pembangkit swasta IPP seperti PLTMH yang berada disekitar lokasi. Sebelumnya akibat kejadian tersebut Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci sempat mengalami padam total.
Saat PLN Unit Induk Wilayah (UIW) PLN UIW S2JB dan ULP Sungai Penuh melakukan recovery, PLN UIW Sumbar mengirimkan bantuan genset mobile untuk meminimalisir pemadaman yang terjadi di sebagian wilayah Kota Sungai penuh dan Kabupaten Kerinci.
PLN UIW Sumbar mengirim sebanyak 7 genset, dengan rincian dari PLN UP3 Padang sebanyak dua buah genset dengan daya 100 kW dan 60 kW, PLN UP3 Bukittinggi sebanyak dua buah genset dengan daya 100 kW dan 65 kW, PLN UP3 Solok sebanyak dua buah genset dengan daya 65 kW dan 50 kW, dan satu buah genset dari PLN UP3 Payakumbuh dengan daya 72 kW. Total daya mampu yang diberikan genset tersebut adalah +/- 512 kW.