REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Perwakilan keluarga besar WNI korban penembakan di Selandia Baru Zulfirman Syah hari ini, Selasa (19/3) terbang ke Christchurch. Kakak Zulfirman, Yulierma mengatakan ada empat anggota keluarga datang ke Selandia Baru.
"Keadaan Zulfirman dan anaknya semakin baik. Kami akan ke sana (Selandia Baru)," kata Yulierma.
Zulfirman merupakan salah satu WNI yang menjadi korban penembakan brutal Jumat (15/3) kemarin di masjid Al-noor di Deans Avenue, di wilayah Christchurch, Selandia Baru.
Zulfirman mengalami luka tembakan di bagian depan tubuhnya. Sementara anaknya Handra Ovarous Omar Syah yang baru berusia dua tahun mengalami luka tembak di bagian belakang. Keduanya masih dirawat di rumah sakit pemerintah di Christchurch.
Keberangkatan Yulierma dan anggota keluarga yang lain difasilitasi oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumbar. Melalui keterangan ACT Sumbar melalui sosial media instagram resmi dijelaskan bahwa mereka membantu pengurusan visa dan pasport keluarga Zulfirman menjelang keberangkatan ke Selandia Baru.
"Kami pergi ke sana (Selandia Baru) difasilitasi oleh ACT," ujar Yulierma.
Keluarga Zulfirman juga menggunakan dana bantuan dari pemerintah masyarakat untuk biaya ke Selandia Baru. Beberapa hari lalu, keluarga menerima bantuan dari pemerintah Kota Padang, pemerintah Provinsi Sumbar dan masyarakat lainnya secara individu.
Bagi keluarga, kejadian ini dianggap sebagai hikmah yang membuat semua anggota keluarga Zulfirman berkumpul. Sebelum kejadian penembakan menimpa Zulfirman kata Yulierma, keluarga mereka berniat berkumpul di Singapura. Tapi hal itu belum kesampaian.
"Semua ini memang ada hikmahnya. Semula kita memang ada niat ke Singapura, tapi alhamdulillah dengan kejadian ini bisa berkumpul di Selandia Baru, berkat bantuan ACT dan masyarakat Sumbar," kata Yulierma.