REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah empat tahun tidak bertemu di partai final, duel klasik antara Satria Muda (SM) Pertamina versus Stapac (dahulu Aspac) kembali tersaji di pentas bola basket Tanah Air. Final Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2018/2019 mempertemukan kembali dua penguasa basket dalam dua dekade ke belakang.
Selama dua dekade, duel klasik ini sudah berlangsung sepuluh kali di partai puncak. Sementara kedudukan kedua tim saat ini berimbang 5-5. Tak heran bila pertemuan ke-11 ini diperkirakan akan menarik minat penonton, seperti disampaikan Direktur IBL Hasan Gozali dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/3).
"Untuk final pertama di Britama Arena Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta, tiket sudah terjual 80 persen melalui online. Sedangkan untuk final kedua di GOR C'Tra Arena Bandung sudah terjual 50 persen," ujar Hasan.
Menurut Hasan selain online, juga akan ada penjualan langsung di tempat. Ini untuk pecinta basket yang tidak sempat membeli secara daring.
Vice President Indonesia Sport Venture (ISV) Rony Gunawan menyatakan, untuk penjualan di tempat akan dibuka pada hari pertandingan mulai pukul 13.00.
"Penjualan tiket di tempat mulai pukul 13.00. Kcalon pembeli diharapkan membawa identitas seperti KTP atau kartu mahasiswa/pelajar. Setiap orang maksimal satu tiket. Ini untuk menjaga diborong oleh calo. Kalau membeli untuk anak mohon anaknya dibawa langsung," kata dia.
Untuk harga tiket di final pertama nanti, kelas tribun Rp 50 ribu dan untuk yang di pinggir lapangan dijual seharga Rp 500 ribu. Untuk gim kedua di Bandung dijual Rp 60 ribu untuk tribun, dan Rp 300 ribu untuk pinggir lapangan.