REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologo dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Bromo masih fluktuatif. Bromo statusnya masih waspada sehingga petugas terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas gunung api tersebut.
Berdasarkan pengamatan pada Selasa pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual gunung api terlihat jelas kemudian berkabut.
"Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal yang tingginya 900-1.500 meter di atas puncak kawah" katanya saat dihubungi dari Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.
Pengendara motor melintas di jalur menuju kaldera Gunung Bromo yang terhalang pohon roboh di Ngadisari, Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019).
Hendra mengatakan hujan abu juga sempat mengguyur di kawasan Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Bromo yang berada di Desa Ngadisari kemudian terdengar suara dentuman dari kawah Gunung Bromo. Secara kegempaan, jumlah letusan sebanyak lima kali dengan amplitudo 27-34 milimeter dengan durasi 16-46 detik.
"Tremor terus menerus terekam dengan amplitudo 0,5-31 milimeter, sehingga kesimpulannya status Gunung Bromo masih waspada atau level II," tuturnya.
Hendra mengatakan masyarakat dan wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitasnya dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo seiring dengan statusnya yang masih waspada. Akan tetapi, gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut masih aman dikunjungi wisatawan dengan mematuhi sejumlah rekomendasi tersebut.
"Kami imbau warga dan masyarakat juga menggunakan masker saat ke luar rumah, apabila sewaktu-waktu abu vulkanis melanda sejumlah kawasan di lereng Gunung Bromo," katanya.
Sementara Kepala Seksi Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarmin di Probolinggo juga mengatakan Gunung Bromo aman untuk dikunjungi wisatawan. Semburan abu vulkanis tipis tak terlalu mengganggu.
"Jumlah kunjugan wisatawan di Gunung Bromo juga masih dalam kondisi normal, namun wisatawan diimbau menggunakan masker untuk mengantisipasi hujan abu vulkanis yang mengarah ke Probolinggo," katanya.