REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma`ruf Amin memastikan bangsa yang maju adalah bangsa yang ditopang ekonomi yang kuat, infrastruktur memadai, dan persatuan yang terus terjaga.
“Ada empat bingkai yang harus diwujudkan untuk membangun Indonesia yang maju,” kata Ma`ruf Amin, ketika berbicara di Silturahmi Nusantara Bersatu di Goci Mall, Surabaya, Senin, (18/3) malam.
Guna mewujudkan Indonesia yang maju, Kiai Ma`ruf menilai diperlukan penguatan empat bingkai kehidupan.
Empat bingkai itu, pertama adalah bIngkai politik. Jika kehidupan politik berbangsa kuat, maka kemakmuran bangsa akan mudah tercapai.
Kemudian bingkai kedua adalah bingkai yuridis dimana peraturan, perundang-undangan dan hukum harus dipatuhi untuk menjaga keutuhan bangsa. “Yang menyimpang tidak ada ruang di negeri ini,” kata Kiai Ma`ruf.
Sedangkan bingkai ketiga, kata dia, adalah bingkai sosiologis, yakni dengan penguatan kearifan lokal. Filosofi kehidupan berbangsa ada pada kearifan lokal yang berasal dari beragam agama, suku dan etnis yang hidup di Indonesia.
Sementara bingkai keempat, menurut Kiai Ma`ruf, adalah bingkai teologis. “Yakni agama harus menjadi sumber pemersatu. Agama harus jadi landasan kerukunan karena teologi yang kita bangun adalah kerukunan. Paham yang intoleran harus kita hilangkan di bumi Indonesia. Ini penting untuk kita semua,” ujarnya.
Jika empat bingkai berbangsa ini dipegang teguh, kata Kiai Ma`ruf, Indonesia akan segera menjadi negara besar, bukan negara bubar apalagi negara punah.
“Kami memang ingin melayani masyarakat Indonesia sepanjang hayat kami. Kami akan melayani apapun agama, suku, dan rasnya,” ujarnya.
Dia mengatakan, untuk membawa Indonesia maju, Jokowi di periode empat tahun ini sudah berhasil membangun beragam infrastruktur mulai dari infrastruktur darat, laut, udara dan langit.
“Sekarang era digital sekarang kita sudah punya infrastruktur langit yakni Palapa Ring yang bisa mempercepat hadirnya perusahaan baru berbasis teknologi yang saat ini telah ada seribu lebih perusahaan rintisan,” kata dia.
Sementara itu acara dalam acara Silturahmi Nusantara Bersatu ini, ribuan tokoh dari beragam agam, etnis dan suku hadir. Acara ini juga dihadiri Putri KH Abdurrahman Wahid, Yeni Wahid, serta beberapa tokoh lainnya.
Arif Afandi sebagai penggagas acara mengatakan, acara kali ini sengaja mengundang masyarakat dari lintas agama, suku dan etnis untuk menunjukkan bahwa hanya pasangan Jokowi-Ma`ruf yang dinilai mampu menjaga kerukunan dan keberagaman.
“Kami semua merasa aman kalau Indonesia lima tahun ke depan tetap dipimpin Jokowi dan Kiai Ma`ruf Amin. Kita semua tahu Jokowi bekerja dengan baik. Saat ini berpasangan dg Kiai Ma`ruf Amin dan kami semua merasa aman,” ujarnya.
Sejarah bangsa ini, kata Arif Afandi, dibangun atas persatuan dan gotong royong dari beragam agama, suku dan etnis.
Dulu perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran 10 November tak terlepas dari seruan resolusi jihad yang dikumandangkan Nahdlatul Ulama.
“Jadi kaum agama tang mengumandangkan Resolusi Jihad, kemudian dipimpin nasionalis yakni Bung Tomo dan disokong pendanaannya oleh etnis Tionghoa, maka Sukseslah pertempuran 10 Movember 1945,” kata dia.