REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menyalurkan air bersih kepada warga terdampak banjir dan tanah longsor di DIY. Hal ini dilakukan karena sumur warga yang tercemar sehingga membutuhkan pasokan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan, penyaluran difokuskan di wilayah Imogiri, Bantul. Sebab, wilayah ini merupakan daerah paling parah terdampak banjir dan longsor.
"Sudah (didistribusikan air bersih). Rakor (rapat koordinasi) tadi dilaporkan dropping air sudah dilakukan untuk warga yang sumurnya tercemar di Imogiri," kata Biwara kepada Republika.co.id, Selasa (19/3) malam.
Walaupun distribusi difokuskan di wilayah Imogiri, bukan berarti wilayah lainnnya diabaikan. Tidak hanya Kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo pun juga terjadi banjir.
Oleh karena itu, ia akan melayani permintaan warga lain terkait air bersih ini. Kebutuhan air bersih juga disampaikan oleh warga Parangtritis, Turi dan Tirtohargo.
Saat ini, proses evakuasi korban masih terus dilakukan. Beberapa wilayah di DIY seperti Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo pun telah berstatus tanggap darurat bencana.
"Kulon Progo juga sudah tetapkan tanggap darurat dari 17 sampai 30 Maret," katanya.
Penyisiran korban pun juga difokuskan di Imogiri, Bantul. Bahkan, dua korban yang tertimbun akibat longsor masih belum ditemukan.
Selain itu, masih ada sebagian warga Bantul yang mengungsi. Hal ini karena di beberapa tempat masih ada air yang belum surut.
"Pengungsi di Bantul tinggal lansia dan balita," ujar Biwara.