Rabu 20 Mar 2019 10:28 WIB

Declan Rice Bangga Dipanggil Timnas Inggris

Southgate menilai Rice sosok pemain muda berbakat yang bisa diandalkan.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Declan Rice
Foto: EPA-EFE/VALDRIN XHEMAJ
Declan Rice

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang muda West Ham United, Declan Rice, bertekad untuk memberikan yang terbaik setelah masuk dalam skuat timnas Inggris di bawah kepemimpinan Gareth Southgate. Mendengar panggilan tersebut, Rice yang sedang sakit langsung merasa siuman dan tak sabar melakoni dua laga penting.

Setelah diberikan izin oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk mengalihkan kewarganegaranya dari Republik Irlandia ke Inggris, pemain berusia 20 tahun itu langsung dipercaya Southgate untuk ikut bergabung dalam dua kualifikasi Euro 2020 melawan Republik Ceska dan Montenegro.

"Saya tidak bisa menggambarkannya. Saya hanya tidak bisa mempercayainya," kata Rice dalam sebuah wawancara dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), yang disiarkan melalui saluran media sosial disadur Four Four Two, Rabu (20/3).

Pemain yang bisa berposisi sebagai bek tengah dan seorang gelandang bertahan itu telah membuat tiga penampilan untuk timnas Irlandia di level senior. Dia pun kini memilih untuk menetap dan berpindah kependudukan sebagai warga negara Inggris.

"Saya hanya merasa bangga. Ini semua yang Anda inginkan untuk bekerja sejak kecil dan itu menjadi kenyataan. Panggilan timnas adalah salah satu perasaan terbaik yang akan Anda rasakan," sambung pesepak bola bernomor punggung 41 di West Ham.

Panggilan Rice bukan tanpa perhitungan. Southgate menilai sang pemain merupakan sosok pemain muda berbakat yang akan menjadi andalan timnas Inggris. Bersama West Ham, kiprah Rice begitu mentereng.

Rice kerap jadi pilihan utama pelatih West Ham Manuel Pellegrini di lini tengah the Hammers musim ini dengan memainkan 32 pertandingan di semua kompetisi dan telah mencetak dua gol. "Tentu sulit meninggalkan Irlandia. Tetapi sekarang saya benar-benar menantikan masa depan dan mengenakan baju Inggris. Saya hanya harus melihat ke depan dan melupakan masa lalu."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement