Rabu 20 Mar 2019 10:32 WIB

Badai Idai yang Mematikan di Afrika

Idai memiliki kecepatan 175 kilometer per jam saat menyapu wilayah Mozambik.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Warga mencari anggota keluarganya yang tertimbun tanah longsor akibat Badai Idai di Chimaniman, sekitar 600 kilometer di tenggara Harare, Zimbabwe, Selasa (19/3).
Foto: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi
Warga mencari anggota keluarganya yang tertimbun tanah longsor akibat Badai Idai di Chimaniman, sekitar 600 kilometer di tenggara Harare, Zimbabwe, Selasa (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRA -- Badai tropis Idai melanda sebagian besar wilayah Afrika, mulai dari Mozambik, hingga kini menuju Zimbabwe dan Afrika dalam satu pekan terakhir. Lebih dari 1,5 juta orang telah terkena dampak bencana alam ini.

Idai yang juga disebut sebagai badai kategori dua, memiliki kecepatan 175 kilometer per jam saat menyapu wilayah Mozambik. Pihak berwenang melaporkan di salah satu kota di negara itu, Beira, 90 persen bangunan hancur dan lebih dari 500 ribu orang terkena dampak.

Baca Juga

Jumlah korban tewas mencapai 84 orang di Mozambik dan diperkirakan masih ada peningkatan. Presiden Filipe Nyusi bahkan mengatakan hal ini mengindikasi ada kemungkinan lebih dari 1.000 orang tewas akibat Idai.

Berdasarkan laporan CNN, jika korban tewas akibat Idai mencapai 1.000 orang, maka badai ini menjadi yang paling mematikan dibandingkan jenis bencana topan lainnya di dunia. Secara khusus, Idai dibandingkan dengan topan Haiyan, yang setara dengan badai kategori lima. Badai ini melanda Filipina pada 2013 dan membuat lebih dari 7.000 orang tewas.

Idai selama ini dikenal sebagai topan tropis, bukan badai. Namun, pada dasarnya badai dan topan tropis adalah hal yang persis sama, tergantung di belahan dunia bagian mana gejala alam ini terjadi.

Di Mozambik, badai tropis jarang terjadi. Namun, hal itu bukan berarti mereka yang berada di sana tidak biasa menghadapinya. Pada 2008, topan tropis Jokwe dengan kekuatan 185 kilometer per jam juga pernah melanda negara itu.

Kemudian pada 2000, badai tropis Eline melanda wilayah yang sama dan membuat sekitar 800 orang tewas. Eline menjadi badai kategori 4 dan dikenal sebagai topan tropis Afrika yang paling mematikan, termasuk di wilayah bagian selatan bumi lainnya.

Mozambik menjadi negara yang lebih rentan terhadap bencana alam seperti topan Idai. Namun, mengikuti jumlah hujan yang luar biasa sebelum terjadinya ini, tentu akan mengakibatkan bencana lebih besar dimanapun.

Selain itu, Mozambik tercatat menduduki peringkat ketiga negara yang paling rentan atas perubahan iklim di Afrika. Banjir, kekeringan, dan badai dengan mudah terjadi di sana. Hal ini dilaporkan oleh Fasilitas Global untuk Pengurangan dan Pemulihan Bencana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement