Rabu 20 Mar 2019 12:18 WIB

JK Temui Wakil PM Selandia Baru Bahas Teror Christchurch

Indonesia ucapkan terima kasih kepada Selandia Baru karena bertindak cepat.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Teguh Firmansyah
Jusuf Kalla
Foto: AP/Alastair Grant
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada Pemerintahan Selandia Baru atas kejadian penembakan jamaah masjid di Christchurch.  Hal itu disampaikan JK saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru yang juga menjabat Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, Rabu (20/3).

Pertemuan dilakukan usai JK secara resmi membuka pertemuan High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, (20/3).

Baca Juga

"Kita baru saja melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri New Zealand, pertama pemerintah dan rakyat mengucapkan bela sungkawa daripada (penembakan di) masjid Chriscruch," ujar JK di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, (20/3).

JK mengatakan, Pemerintah Indonesia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Selandia Baru yang cepat dalam penanganan aksi teroris tersebut. Termasuk melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku teror. "Dan saya mengucapkan terima kasih karena secepatnya pulih di sana, dan ditangkap," ujarnya.

JK mengatakan, pertemuan juga membahas hubungan bilateral antara Indonesia dan Selandia Baru. Ia menerangkan, ke depan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi. "Dan kita juga meningkatkan hubungan ekonomi," ujarnya.

Sedangkan Wakil PM Selandia Baru Winston Peters juga menyampaikan duka citanya atas turut menjadi korban meninggal satu warga negara Indonesia dan dua korban terluka.

"Baru saja terjadi sejarah baru di Selandia Baru terkait kejadian kemarin, kami berduka atas korban meninggal satu warga negara indonesia dan dua orang terluka dan satu masih dirawat di RS," ujar Winston.

Winston memastikan Pemerintah Selandia Baru memfasilitasi seluruh korban, termasuk dari WNI.  "Kami melakukan berbagai upaya untuk untuk membuka peluang pulang ke indonesia. Terimakasih juga pada support Pemerintah Indonesia yang mendukung kami di masa masa sulit ini saat terjadi serangan pada dua masjid di Selandia Baru," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement