REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Komisioner Polisi Selandia Baru Mike Bush yakin terdapat tiga target yang diincar oleh Brenton Tarrant saat melakukan aksi penembakan brutalnya di Christchurch, Jumat pekan lalu. Namun, dia terlebih dulu ditangkap setelah menembak dua masjid di sana.
“Kami sangat yakin kami menghentikannya dalam perjalanan ke serangan lebih lanjut. Jadi, banyak nyawa diselamatkan staf kami, (yang) berani dalam intervensi mereka,” kata Bush pada Rabu (20/3), dikutip laman NBC News.
Dia mengatakan, pada Jumat pekan lalu, polisi menyambangi tempat yang diyakini menjadi target ketiga untuk memeriksa apakah terdapat alat peledak di sana. Namun, Bush enggan menyebut apakah target ketiga itu juga masjid.
Bush hanya mengatakan, target tersebut masih berada di daerah Christchurch. “Tepat di seberang Canterbury, sebenarnya. Kami benar-benar yakin kami tahu ke mana dia pergi,” kata dia.
Penembakan di dua masjid di Christchurch pekan lalu menyebabkan 50 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut insiden itu sebagai peristiwa terkelam di negaranya.
Menurut Ardern, salah satu motif pelaku melakukan aksi brutal tersebut adalah mencari popularitas. Ardern telah bersumpah tidak akan pernah menyebut namanya.