Rabu 20 Mar 2019 13:21 WIB

Polisi Cari Kaitan Motif Terorisme dalam Penembakan Utrecht

Pelaku penembakan di Utrecht pernah ditahan polisi untuk sejumlah pelanggaran.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Polisi Belanda berjaga di luar rumah tersangka penembakan di trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3).
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Polisi Belanda berjaga di luar rumah tersangka penembakan di trem di Utrecht, Belanda, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Jaksa penuntut masih mempertimbangkan kemungkinan motif terorisme terhadap penembakan yang terjadi pada Senin lalu di Utrecht, Belanda. Sejauh ini mereka belum menemukan kaitan antara tersangka dengan tiga orang yang menjadi korban meninggal dunia.

Kantor jaksa penuntut umum regional menyatakan, pandangan para penyidik berdasarkan kejadian penembakan yang terjadi di trem. Selain itu, penyidik juga menemukan sebuah surat yang terletak di dalam mobil pelaku.

Baca Juga

"Motif lain masih diselidiki, pada titik ini motif terorisme masih dianggap serius," ujar jaksa penuntut dalam pernyatannya yang dilansir The Guardian, Rabu (20/3).

Jaksa penuntut menyatakan, tiga orang mengalami luka berat dan empat lainnya luka ringan dalam penembakan yang terjadi di Utrecht. Sementara itu, korban tewas terdiri atas seorang wanita berusia 19 tahun asal Vianen, dan dua pria masing-masing berusia 28 tahun dan 48 tahun asal Utrecht.

Tersangka penembakan Utrecht, Gokmen Tanis (37 tahun) telah ditahan oleh kepolisian. Tanis diketahui pernah menjalani beberapa hukuman penjara singkat untuk sejumlah pelanggaran. Belum lama ini, pria kelahiran Turki tersebut ditangkap karena tuduhan pemerkosaan dan bebas bersyarat pada 1 Maret 2019.

Tanis kemudian muncul di pengadilan pada 4 Maret 2019 dan dijatuhi dua hukuman yakni perampokan serta pencurian. Dilaporkan oleh surat kabar Algemeen Dagblad, wanita yang menjadi korban pemerkosaan Tanis telah memperingatkan polisi tentang perilakunya. Wanita tersebut menggambarkan sosok Tanis sebagai seorang psikopat.

Beberapa saksi mengatakan kepada media Belanda bahwa penembakan tersebut tidak menyerupai serangan teror. Tanis ketika itu tampak menargetkan untuk menembak seorang perempuan yang berada di trem. Kemudian, dia juga menembaki penumpang lain yang mencoba membantu perempuan tersebut.

Polisi mengatakan, sebuah mobil Renault Clio berwarna merah telah dicuri di dekat Oktoberplein sebelum penambakan terjadi. Di dalam mobil tersebut ditemukan sebuah surat yang belum dirilis oleh kepolisian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement