Rabu 20 Mar 2019 16:13 WIB

PPP Versi Muktamar Jakarta Buka Peluang untuk Islah

Proses mukernas di luar kewenangan PPP Muktamar Jakarta.

Rep: Nawir Arsyad/ Red: Muhammad Hafil
Massa PPP
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Massa PPP

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar adanya islah mulai berhembus usai tertangkapnya mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy (Romi) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua DPP PPP versi Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat mengaku tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk bergabung kembali.

"Saya meminta dan mengajak kepada seluruh kader PPP agar bersama-sama menata kembali, PPP ke depannya lebih baik dan bersih," ujar Humphrey saat dikonfirmasi, Rabu (20/3).

Baca Juga

Namun, Humphrey tak dapat memastikan bahwa islah akan terjadi usai musyawarah kerja nasional (Mukernas) yang akan digelar PPP hari ini. Menurutnya, untuk memulai proses islah harus dibicarakan secara internal dari kedua pihak terlebih dahulu.

Pengacara senior tersebut juga enggan mengomentari orang yang akan ditunjuk sebagai Ketua Umum PPP yang baru, usai tertangkapnya Romi. Penujukkan tersebut  rencananya akan dipustuskan dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP di Hotel Seruni, Cisarua, Kabupaten Bogor.

"Proses (mukernas) itu di luar kewenangan PPP Muktamar Jakarta," ujar Humphrey.

Perlu diketahui, kepengurusan PPP terbelah sejak 2014. Dua kubu dari partai berlambang ka'bah itu kemudian bertikai yang diawali dengan penetapan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai tersangka korupsi dana haji oleh KPK.

Akibat perselisihan tersebut, Romi terpilih sebagai ketua umum lewat Mukatamar Surabaya pada 16 Oktober 2014. Sedangkan Muktamar Jakarta menunjuk Djan Faridz sebagai ketua umum, yang kemudian digantikan oleh Humphrey Djemat.

Wasekjen PPP Achmad Baidowi, menjelaskan kabar adanya perdamaian atau islah telah dilakukan sejak dulu. Baidowi menyebut, saban tahun selalu mengajak kubu PPP Muktamar Jakarta untuk berdamai.

Baidowi menjelaskan, DPP PPP yang telah disahkan Menteri Hukum dan HAM mengajak kubu Djan Faridz yang saat ini di pimpin oleh Humphrey Djemat dari hasil muktamar Jakarta untuk islah pada 2016. Bahkan, lanjut dia, beberapa kader sudah masuk kedalam kepengurusan.

"Kemudian kita ajak maju pencalegan, ayok islah datang kesini. Sebagian seperti, Habil Marati, Lukman Abdul Hakim itu datang ke kita dan bersedia bergabung untuk menjadi caleg di dapil-nya masing-masing," ujar Baidowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement