REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring menyarankan agar warga yang tinggal di sekitar Cagar Alam Cycloop, Kabupaten Jayapura, direlokasi ke tempat yang lebih aman. Ia tak ingin warga kembali didera bencana yang sama.
"Kepada pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan agar setelah masa tanggap darurat ini selesai segera merelokasi seluruh warga di sekitar pegunungan Cycloop ke tempat yang lebih aman," katanya di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut dia, pemerintah daerah harus mengambil kebijakan untuk tidak mengizinkan adanya segala aktivitas warga di lereng Gunung Cycloop yang berpotensi mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan. Ia juga mengingatkan pentingnya upaya rehabilitasi hutan untuk menghindari terjadinya bencana serupa di masa yang akan datang.
Mengenai penyebab banjir bandang, Pangdam berpendapat sama dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Munardo. Ia mengatakan, ada beberapa faktor penyebab bencana banjir bandang di lereng Gunung Cycloop.
Pangdam menjelaskan kondisi geografis pegunungan Cycloop yang memiliki kontur tanah dengan kemiringan sekitar 40 hingga 90 derajat. Selain itu, tanah di permukaan gunung yang sangat tipis dengan alas batu-batuan sehingga tanah tersebut sangat mudah tergerus oleh air.
Cuaca ekstrem juga berperan. Curah hujan di Jayapura, Papua sangat tinggi. Dalam sepekan terakhir, hujan turun sangat lebat dalam waktu yang relatif panjang mengguyur Jayapura.
"Itulah yang mengakibatkan terjadinya air bah mengalir sangat deras jatuh dari pegunungan Cycloop, menyapu pemukiman warga di lereng dan di dataran sehingga mengakibatkan jatuhnya korban yang cukup besar," katanya.
Sedangkan faktor ketiga, kata dia, yang tidak kalah pentingnya adalah berubahnya fungsi lahan dari Cagar Alam Cycloop menjadi lahan kebun masyarakat di lereng Cycloop sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan hutan.
"Hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya gelondongan kayu-kayu besar yang terbawa arus air dari gunung hingga ke daratan sebagai indikator terjadinya kerusakan hutan di atas gunung," katanya.
"Itulah beberapa faktor penyebab terjadinya banjir bandang di Jayapura saat ini, namun demikian analisa saya ini masih perlu penelitian dan pendalaman secara menyeluruh," katanya.