REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Palestina mengutuk pembunuhan tiga warga Palestina di distrik Nablus dan Ramallah, Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (19/3).
Juru bicara pemerintah Palestina, Yousef Al Mahmoud, meminta pemerintah Israel bertanggungjawab atas pembunuhan terhadap Abu Leila (19 tahun), yang juga seorang korban dalam serangan penikaman dan penembakan di dekat pemukiman Ariel ilegal di Salfit.
Selan itu pula, ada pula dua warga Palestinya yaitu Raed Hashem Muhammad Hamdan (21 tahun) dan Zaid Imad Muhammad Nuri (20 tahun) yang terjadi di Nablus.
Omar Abu Leila terbunuh setelah belasan pasukan Israel yang bersenjata lengkap mengepung sebuah rumah di Desa Abwein di mana ia membarikade diri dan menembaki pasukan Israel.
Sementara itu pasukan Israel juga melepaskan tembakan ke arah sebuah kendaraan di daerah al-Ghawi di Jalan Amman Kota Nablus di mana Hamdan dan Nuri berada.
“Israel dengan sengaja memperburuk situasi dengan pembunuhan warga Palestina,” kata Mahmoud seperti dilansir Maan News pada Kamis (21/3).
Mahmoud mengulangi seruan agar dunia internasional memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina.
Selain itu, berkabung massal diumumkan di Distrik Nablus dan Salfit sebagai bentuk duka bagi warga Palestina yang terbunuh.