REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Komisioner Polisi Selandia Baru Mike Bush mengumumkan proses identifikasi seluruh 50 korban meninggal penembakan masjid telah selesai. Dilansir di Radio New Zealand, Kamis (21/3), dia mengatakan otoritas bekerja keras untuk membuka kembali Masjid Linwood dan Al Noor di Christchurch.
Terkait larangan seluruh senjata semi-otomatis dan senapan serbu, Bush mengatakan, akan ada waktu pengampunan bagi warga yang memiliki senjata tersebut. "Kami akan berupaya dengan semua orang mengambil senjata tersebut dan menyimpannya di tempat aman," katanya.
Bush menambahkan, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah warga menyerahkan senjata tersebut secara sukarela. "kami kemudian akan bekerja untuk memastikan mereka mematuhi. (Jika tidak) dan orang-orang itu kemungkinan besar akan dituntut," ujarnya.
Sekitar 250 ribu orang memegang senjata di Selandia Baru. Warga yang ingin menyerahkan senjatanya harus menghubungi polisi, bisa online atau menelepon ke 0800311311. Dia mengatakan polisi masih dalam kondisi waspada tinggi di seluruh negeri.
Penyelidikan kriminal penembakan di Christchurch merupakan serangan terorisme terbesar yang pernah ditangani polisi Selandia Baru. Terdakwa penembakan ditangkap polisi 21 menit setelah melakukan aksinya.