REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Korban banjir besar di Sentani, Papua masih membutuhkan bantuan kehidupan dasar, seperti makanan, selimut, pakaian layak pakai, dan obat-obatan. Hal ini diungkapkan Ketua Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Jayawijaya Muhammad Safrul Wijaya, Selasa (20/3).
BSMI Cabang Jayawijaya menjadi struktur BSMI terdekat yang menerjukan relawan dan bantuan ke Sentani. Relawan BSMI, ujar Safrul, sudah menyalurkan bantuan tahap pertama kepada para pengungsi di wilayah Sentani.
“Bantuan berupa makanan siap saji bagi para pengungsi yang belum bisa beraktivitas secara normal,” kata Safrul melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/3).
Safrul menjelaskan, selain bantuan kebutuhan dasar, juga dibutuhkan bantuan tenaga medis karena jumlahnya sangat terbatas. Mayoritas tenaga medis di sekitar Sentani sudah ditugaskan di perkampungan atas yang menjadi satu-satunya tenaga kesehatan di wilayah tersebut.
BSMI Cabang Jayawijaya menyalurkan bantuan kepada korban banjir besar di Sentani, Papua.
Safrul menjelaskan, hingga saat ini masih ada rumah-rumah di wilayah Sentani yang tergenang. Ia melaporkan, hujan masih mengguyur wilayah Sentani dan sekitarnya meski intensitasnya tidak sederas saat terjadi banjir, Sabtu (16/3) lalu.
"Selain itu banyak rumah yang kemasukan lumpur dengan kedalaman bervariasi. Ada yang 1 meter, ada yang lebih. Warga yang berada di pinggir jalan besar sudah mulai membersihkan lumpur, tapi dengan alat seadanya, diperkirakan memakan waktu cukup lama," papar Safrul.
Ia menyebutkan, selain Sentani, wilayah kota yang berdekatan seperti Abepura dan Jayapura juga terkena dampak curah hujan. "Kalau di Sentani membawa air bercampur material tanah dan lumpur dari arah Pegunungan Cycloop, kalau di Jayapura dan Abepura terkena banjir tanpa material," ungkap Safrul.
Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk membantu korban banjir Sentani. “BSMI Cabang Jayawijaya mengetuk rasa kepedulian kita untuk dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di Sentani dan sekitarnya,” ujarnya.