Kamis 21 Mar 2019 14:52 WIB

Dorong Literasi Digital, Indosat M2 Gandeng UMM

Para mahasiswa ditantang melahirkan startup milenial yang memberikan solusi.

Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Indosat Mega Media (IM2) menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk meningkatkan literasi digital di tingkat mahasiswa dan tenaga pengajar. Tujuannya guna menumbuhkan startup milenial di tengah-tengah kalangan mahasiswa seiring perkembangan pesat teknologi digital.

Presiden Director & CEO Indosat M2, Hari Sukmono,  menjelaskan kerja sama dengan UMM ini meliputi dukungan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan vokasi dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur jaringan Information and Communication Technologies (ICT).

“Juga dengan terlibat aktif dalam penyusunan kurikulum pendidikan vokasi, penyediaan praktisi industri sebagai pengisi materi, penyiapan tempat praktik kerja lapangan/pemagangan, penyediaan supervisor dan tugas akhir, penyediaan laboratorium, serta pengembangan IPTEK dan Sains,” ujarnya dalam keterangan resminya, Kamis (21/3).

Menurut dia, kerja sama itu juga berbarengan dengan peluncuran Future Digital Economy Lab Indosat Ooredoo bersama dengan sembilan universitas yang ada di Indonesia.

“Kerja sama Indosat Ooredoo Group dengan berbagai universitas bertujuan untuk memberikan semangat dan pengetahuan bagi para mahasiswa untuk memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang begitu pesat,” ucapnya.

Dalam kerja sama antara UMM dan Indosat M2 yang ditandatangani kemarin, Senin (18/3), Indosat M2  juga menantang para mahasiswa untuk melahirkan startup milenial yang memberikan solusi bagi masyarakat luas. Startup milenial juga menjadi salah satu topik dalam Seminar Digital Literacy & Innovation yang digelar oleh Indosat M2  dan UMM.

Literasi digital sendiri terdiri dari tiga aktivitas, yakni menemukan, mengevaluasi dan mengonsumsi konten digital, membuat konten digital, serta berkomunikasi atau membagikannya. Atau dalam pengertian lain yakni kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengkomunikasikan yang membutuhkan keterampilan kognitif dan teknis.

Belum juga usai Industri 4.0, dunia mulai dihadapkan dengan Industri 5.0 atau era masyarakat cerdas (smart society). Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan juga harus masuk dan mulai melakukan penyesuaian ke era ini.

Dekan Fakultas Teknik UMM  Dr Ahmad Mubin saat sambutan pembuka acara bertema “Startup Milenial Berkemajuan” ini menyatakan perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan juga harus masuk dan mulai melakukan penyesuaian ke era ini. Demikian Smart University tidak hanya menunjang proses belajar-mengajar, tapi juga mendukung Decision Support System (DSS) yang membantu seorang pimpinan membuat keputusan.

Dalam seminar tersebut, Hari Sukmono menjadi salah satu pembicara, di samping dua pembicara lainnya dari Indosat Ooredoo; Denni Murthi dan Agung Hari Purwanto yang menceritakan pengalaman mereka dalam melakukan inovasi digital.

Sementara itu, Agung Hari Purwanto mengatakan seiring perkembangan teknologi digital yang demikian pesat, Indonesia telah melahirkan empat unicorn, paling banyak di kawasan Asia Tenggara. “Itu karena kita tinggal di negara yang sangat memungkinkan startup untuk berkembang untuk menjadi besar. Terlebih lagi dengan potensi digital di negeri ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement