Kamis 21 Mar 2019 17:26 WIB

Gunung Bromo Alami Lima Kali Letusan

Gunung Bromo alami lima kali letusan dengan tinggi 600 sampai 900 meter.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Gunung Bromo
Foto: Antara
Gunung Bromo

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gunung Bromo hingga kini masih mengeluarkan asap berwarna kelabu hingga hitam pada Kamis (21/3). Gunung juga teramati telah mengalami lima kali letusan dengan tinggi 600 sampai 900 meter.

"Juga terdengar suara gemuruh dari kawah," kata Kasubbag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Sarif Hidayat saat dihubungi Republika, Kamis (21/3).

Meski mengalami peningkatan aktivitas, Sarif menegaskan, status Gunung Bromo masih level II atau waspada. Wisatawan masih tidak diperkenankan memasuki area kawah aktif dalam radius satu kilometer. Bahkan, pengunjung disarankan menggunakan kacamata, masker dan topi serta menaati peraturan lainnya.

Dari sejumlah dusun penyangga di sekitar Gunung Bromo, Desa Ngadisari, Probolinggo menjadi salah satu wilayah yang terdampak erupsi. Ketebalan abu di area tersebut mencapai kisaran antara 0,5 sampai 1 centimeter (cm). Namun warga di daerah tersebut dilaporkan masih melakukan aktivitas seperti biasanya.

Warga di Ngadisari sebelumnya sempat mendapatkan bantuan masker dari Polres Probolinggo. Namun di hari berikutnya mereka telah diimbau untuk mengenakan masker sendiri. Pasalnya, petugas tidak lagi menyediakan fasilitas tersebut untuk warga setempat.

Selain Ngadisari, wilayah seperti Wonokitri, Pasuruan dan Argosari, Lumajang juga sempat terdampak erupsi Bromo. "Tapi itu tergantung perubahan arah angin," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement