REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Dompet Dhuafa mengajak masyarakat menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui Program ‘Jangan Takut Berbagi’. Melalui ajakan tersebut, Dompet Dhuafa menargetkan penghimpunan Ziswaf mencapai Rp 248 miliar pada Ramadhan tahun ini.
Direktur Mobilisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi, mengatakan untuk proses ZIS pada tahun ini akan lebih memudahkan masyarakat. Apalagi dengan menyasar generasi milenial, proses ZIS bisa dilakukan secara digital tanpa perlu mendatangi Kantor Dompet Dhuafa.
“Mudah-mudahan bisa dicapai melalui gerai-gerai yang bekerjasama dengan kami,” kata Yuli dalam acara Press Briefing #JanganTakutBerbagi di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (21/3).
Dia mengatakan, dengan sistem tersebut pembayaran ZIS bisa melalui minimarket seperti Alfamart atau Indomart, karena memang target dari Dompet Dhuafa adalah generasi milenial.
Cara ini berbeda dengan cara lama yaitu bersedekah hanya bisa dilakukan dengan datang langsung ke Kantor Dompet Dhuafa, Pejaten, Jakarta Selatan, atau transfer rekening. “Sekarang semua bisa dilakukan dengan handphone, atau secara digital,” kata Yuli.
Dia juga memberikan satu contoh dermawan yang sudah menunjukkan ‘Jangan Takut Berbagi’ yakni Amir Rajab Batubara, yang telah mewakafkan asetnya sebesar Rp 60 milliar, untuk membangun dan mengembangkan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.
Sentra latihan usaha mandiri itu, kata dia, memang dibentuk untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia. Kawasan yang layaknya sebuah wisma itu, memiliki dua gedung utama yakni Gedung Wardah dan Gedung Wakayapa, serta sejumlah kelas.
“Ini kawasan wakaf dari Amir Rajab Batubara mantan vice president Citibank, pada 1998 sudah didirikan yayasan. Sekarang ini nilai aset hampir Rp 60 milliar. Dia membuktikan tidak takut untuk berbagi,” papar Yuli.
Dia mengatakan, Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ini sejak dulu memang menyaring anak-anak yatim piatu dari seluruh Indonesia, untuk belajar berbagai macam keterampilan. Institut ini diwakafkan ke Dompet Dhuafa pada 2011 lalu, dan terus berkembang hingga saat ini.
Penerima manfaat ini, kata dia, adalah kaum dhuafa yang perlu tingkatkan keterampilan yang dimilikinya, dan mereka memang punya keahlian khusus. Selain itu, ada juga kaum disabilitas yang juga menerima manfaat ini.