Kamis 21 Mar 2019 20:50 WIB

Pengamat Teknologi Jelaskan Tiga Langkah Atasi Hoaks

Hoaks bisa diatasi melalui peningkatan literasi masyarakat

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Koordinator, Politik, Husum, dan Keamanan, Wiranto
Foto: ANTARA/RAISAN AL FARISI
Menteri Koordinator, Politik, Husum, dan Keamanan, Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat dan pakar teknologi Teguh Prasetya menyatakan sebenarnya ada tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi hoaks. Hal ini sebagai respons Pemerintah melalui Menkopolhukam Wiranto berencana menindak penyebar hoaks dengan menggunakan Undang-undang terorisme. 

Menurutnya, hoaks berkaitan erat dengan tingkat literasi masyarakat. Sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan literasi pengguna internet. "Perlu adanya sosialisasi untuk meningkatkan literasi di dunia maya," kata Teguh kepada Republika.co.id, Kamis (21/3).

Baca Juga

Kemudian langkah kedua, perlu adanya lembaga yang berfungsi mengklarifikasi sebuah informasi. "Sebaiknya ada lembaga yang bisa melakukan pengecekan terhadap setiap informasi yang berkembang di dunia maya," tuturnya.

Langkah ketiga, sebaiknya ada badan independen yang menindak pelaku hoaks. Menurut Teguh, selain kelompok oposisi yang dituduh menyebarkan hoaks. Selama ini pemerintah juga dianggap menyebarkan hoaks. "Supaya netral, alangkah baiknya jika dibentuk lembaga independen terkait hoaks," ucap Teguh.

Menurut Teguh yang juga Ketua Bidang Industri 4.0 Mastel (Masyarakat Telekomunikasi Indonesia), Penindakan hoaks dengan menggunakan UU terorisme dianggap terlalu berlebihan. "Kecuali jika informasi hoaks tersebut memang berkaitan dengan masalah terorisme," kata Teguh. 

Kemudian Teguh menjelaskan, hoaks memang memberikan ancaman dan ketakutan. Tapi perlu ditindaklanjuti lebih jauh, harus dibedakan antara penyebar hoaks dan pembuat (source). Kalau cuma penyebar seringkali mereka hanya ikut menyebarkan saja. Tanpa tahu apa-apa," pungkas Teguh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement