Kamis 21 Mar 2019 21:36 WIB

SM Pertamina Kehilangan Gim Pertama Final IBL Pertamax

SM sementara tertinggal 0-1 dalam seri final the best of three.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Kapten Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu membawa bola. (ilustrasi)
Foto: DOK IBL
Kapten Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu membawa bola. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda (SM) Pertamina harus kehilangan gim pertama dalam final IBL Pertamax 2018/2019 di Britama Arena, Mahaka Square Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (21/3). Sang juara bertahan harus mengakui keunggulan Stapac Jakarta dengan skor 79-68. SM sementara tertinggal 0-1 dalam seri final the best of three alias mencari dua kemenangan untuk juara.

Tuan rumah yang tampil tanpa diperkuat Jamarr Andre Johnson, hanya bisa memberikan perlawanan pada awal pertandingan saja. Mengandalkan starter Hardianus Lakudu, Juan Laurent Kokodiputra, Arki Dikania Wisnu, Rizal Falconi dan Dior Lowhorn, SM Pertamina mencetak enam angka cepat.

Baca Juga

Lowhorn membuka angka di kuarter ini. Stapac membalas melalui Widianta Putra Teja dan Kendal Yancy. SM Pertama sempat memimpin 10-4, tapi kemudian berbalik tertinggal 14-16. Saat kedudukan imbang 18-18, tembakan tiga angka Rizky Efendi bersamaan dengan bunyi bel membuat kedudukan 21-18 untuk Stapac.

Arki membuka angka dengan gerakan euro step nya yang memukau penonton. Namun setelah itu Stapac mendominasi. Menyusul banyak turn over yang dilakukan pemain SM Pertamina. Stapac pun melebarkan jarak menjadi 36-29 pada halftime.

Setelah Agassi membuka angka di kuarter tiga, Stapac semakin mendominasi. Tim asuhan Giedrius Zibenas menyudahi kuarter ini dengan keunggulan dua digit, 54-41.

Arki membuka kuarter empat dengan perolehan poin, kemudian Hardinus menambahkan dengan tembakan tiga angka.  Namun empat menit berjalan Arki harus keluar lapangan karena melakukan foul kelima. 

Tidak adanya Arki membuat SM Pertamina semakin sulit. Padahal dalam laga ini, Arki menjadi tumpuan setelah absennya Jamarr. SM Pertamina pun akhirnya menyerah 68-79. 

Final kedua akan berlangsung Sabtu (23/3) di Bandung. SM Pertamina harus memenangkan gim kedua untuk menjaga peluang mempertahankan gelar juara.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement