REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Sejumlah legislator, Kamis (21/3), mengatakan badan Intelijen Venezuela menculik kepala staf pemimpin oposisi Juan Guaido, Roberto Marrero. Hal ini kemungkinan menjadi sinyal tindakan keras oleh pemerintah Presiden Nicolas Maduro.
Januari lalu, Guadio mengajukan diri mengambil kursi kepresidenan sementara, setelah menyatakan terpilihnya kembali Maduro dalam pemilu 2018 dipenuhi kecurangan. Sejak itulah, Guaido diakui oleh puluhan negara Barat sebagai pemimpin Venezuela yang sah.
"Hari ini, Roberto Marrero diculik oleh SEBIN," ujar legislator oposisi Sergio Vergara, merujuk pada Badan Intelijen Venezuela.
Vergara, yang kediamannya digerebek pada Kamis dini hari, berbicara dalam komentar yang disiarkan via Instagram. "Sudah jelas kediktatoran terus menculik warga," kata legislator oposisi lain, Franklyn Duarte, dalam sebuah video yang disebarkan tim pers Guaido.
Kediamannya pun turut digerebek oleh badan intelijen. Kementerian Informasi Venezuela tidak langsung menanggapi permintaan untuk mengomentari hal tersebut.