REPUBLIKA.CO.ID, CHIMANIMANI -- Sepekan setelah Topan Idai menyerang Afrika bagian selatan, banjir masih terus terjadi. Pada Kamis (21/3) terjadi hujan lebat menyebabkan bendungan meluap di Zimbabwe dan mengancam populasi di tepi sungai.
Jumlah korban meninggal yang dikonfirmasi di Zimbabwe, Mozambik, dan Malawi saat ini telah mencapai lebih dari 500 orang. Sementara itu, ratusan lainnya dikhawatirkan meninggal di kota dan desa yang saat ini telah tenggelam.
Menteri Pertahanan Zimbabwe, Oppah Muchinguri mengatakan lebih dari 120 jenazah telah tersapu ke negara tetangga Mozambik. Sementara itu masih banyak jenazah ditemukan di sungai-sungai.
"Sebagian besar jenazah tersapu ke Mozambik dan karena dalam kondisi yang buruk, mereka tidak dapat menjaga jenazah-jenazah itu. Jadi akhirnya mereka menguburkan jenazah itu," kata Muchinguri.
Di catatan resmi Zimbabwe, tercatat 259 korban meninggal akibat topan ini. Sementara di Mozambik jumlah korban meninggal meningkat menjadi 217. Selain itu di Malawi tercatat setidaknya 56 orang meninggal namun angka tersebut diperkirakan bertambah.
Rumah-rumah, desa, dan seluruh kota terendam di Mozambik bagian tengah. Banjir menciptakan samudra daratan berlumpur seluas 50 kilometer. Badan bantuan pangan AS mengatakan, 400 ribu orang terlantar dan sangat membutuhkan bantuan dan penyelamatan jiwa.
"Kemarin 910 orang diselamatkan oleh komunitas kemanusiaan. 210 diselamatkan oleh lima helikopter dan 700 diselamatkan oleh perahu," kata perwakilan dari Federasi Internasional Palang Merah Beira, Caroline Haga.