REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, operasional Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta tak mengalami masalah. Sejumlah masukan diberikan warga terhadap fasilitas MRT.
"Operasional kereta api tidak ada masalah sama sekali, yang ada feedback itu banyak adalah tentang signage, tentang penandaan-penandaan tandanya kok tidak seperti yang dibayangkan," ujar Anies di Stasiun Istora usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal MRT, Kamis (21/3) malam.
Ia menambahkan, warga menyampaikan bahwa penanda atau petunjuk di dalam stasiun kurang. Contohnya seperti pengarah ke pintu keluar dan masuk stasiun. Menurut Anies, tanggapan warga sangat bermanfaat.
Ia pun menganjurkan agar warga yang mengikuti uji coba publik MRT tak hanya naik dan turun di Stasiun Bundaran HI maupun Stasiun Lebak Bulus saja. Melainkan juga naik dan turun di stasiun yang berada di tengah rute.
Anies mengatakan, hal itu agar masyarakat merasakan kondisi lain di beberapa kawasan di MRT Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI. Masyarakat pun tak perlu khawatir menunggu terlalu lama Ratangga berikutnya.
"Waktu kita menggunakan ini dua hari yang lalu ada masyarakat yang naik, turun di Fx, sekadar untuk makan siang, selesai makan siang balik lagi ke kantor," kata Anies.
Selain penanda, beberapa warga juga mengeluhkan sinyal telepon seluler saat Ratangga melintas di jalur bawah tanah. Bahkan beberapa sinyal dari operator telepon seluler sudah tak dapat dijangkau ketika berada di stasiun bawah tanah.