REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan kembali menggelar acara Surabaya Vaganza untuk memeriahkan hari jadi Kota Surabaya ke-726. Acara tahunan ini rencananya digelar pada Ahad (24/3). Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini mengusung tema Puspawarni. Tema ini merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu "puspa" dan "warni".
"Puspa memiliki arti bunga, sementara warni berarti corak atau rupa yang beraneka ragam. Jadi, puspawarni adalah bunga yang memiliki corak dan rupa yang beraneka ragam,” kata Antiek di Surabaya, Kamis (21/3).
Antiek mengatakan, tema ini merupakan simbol keanekaragaman warna-warni yang terdapat di Indonesia. Artinya, dengan tema "Puspawarni Indonesia" diharapkan Surabaya Vaganza dapat dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan keanekaragaman warna-warni seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Antiek memastikan, acara ini akan diikuti 40 mobil hias yang didesain dengan sangat menarik. Mobil hias ini nantinya diikuti 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, siswa, mahasiswa, dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband. “Total nanti ada 77 peserta yang siap memanjakan mata warga Kota Surabaya dan para pengunjung,” kata Antiek.
Antiek menambahkan, tahun ini, tim dari Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak juga turut terlibat. Sehingga mereka tidak hanya terlibat dalam pengamanan saja, tapi mereka juga akan terlibat aktif menjadi peserta dalam acara ini. Peserta istimewa lainnya adalah para wali kota yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), yang kebetulan sedang menggelar Rakorwil IV di Surabaya.
Antiek menjelaskan, Surabaya Vaganza dimulai dari Jalan Pahlawan dan berakhir di Jalan Raya Darmo tepatnya di depan SMAK Santa Maria. Mobil hias dan peserta parade budaya akan melewati rute Jalan Pahlawan, Jalan Keramat Gantung, Jalqn Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Raya Darmo, dan finish di SMAK Santa Maria.
Antiek berharap, agenda ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata, sehingga pihak perhotelan dan restoran di Surabaya juga ikut mempromosikan agenda besar ini. “Agenda ini sudah “dijual” sejak akhir tahun 2015 lalu. Agenda ini ikut masuk dalam promo hotel dan restoran di Surabaya,” ujar Antiek.
Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dishub Surabaya, Tunjung Iswandaru menjelaskan, jajaran Pemkot Surabaya beserta jajaran kepolisian sudah siap mengamankan acara tersebut. Bahkan, ia menyebutkan sudah menyiapkan kantong-kantong parkir yang bisa digunakan oleh warga dan para wisatawan.
Khusus untuk tempat parkir di lokasi finish, Dishub sudah menyiapkan parkir khusus bagi parkir VIP, yaitu di halaman Santa Maria. Sedangkan parkir undangan bisa di Jalan Polisi Istimewa, Jalan Bintoro (sisi barat dan timur), Jalan Tumapel, Jalan Mojopahit (sisi barat dan timur), Jalan Ronggo Lawe, Jalan Dr. Wahidin, Jalan MH Tamrin.
“Nah, khusus bongkar kendaraan hias, kami sudah sediakan di depan Taman Bungkul, depan Masjid Al-Falah dan Jalan Marmoyo, kami harap para peserta memperhatikan ini,” ujar Tunjung.