REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan perwakilan warga terdampak gempa di Gedung Hakka, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (22/3). Dalam pertemuan ini, Jokowi membuka dialog dengan warga terdampak.
Warga terdampak gempa asal Kelurahan Pengempel, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Lalu Mandraguna, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan stimulan untuk rumahnya yang rusak. Mandraguna memilih rumah jenis Risha yang mulai dibangun pada 3 Oktober 2018 dan telah selesai pada awal Desember lalu.
"Alhamdulillah rumah kami sudah jadi. Saya ingin apresiasi kepada pemerintah pusat, daerah, TNI, dan Polri dari proses evakuasi sampai sekarang," ujar Mandraguna.
Jokowi mengatakan, memang sudah ada rumah yang sudah jadi, namun banyak juga yang sedang dalam tahap pembangunan. Hal ini tak lepas dari banyaknya rumah rusak di NTB akibat gempa. Jokowi menyebutkan, sekira 216 rumah rusak di NTB akibat gempa membutuhkan kerja keras dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Memang ada yang sudah jadi, ada yang belum. 216 ribu rumah rusak jumlah yang tidak kecil, ya sabar, tapi jangan sampai ada berita bohong kepada bapak ibu. Uang (bantuan) sudah masuk, sebelum Desember itu Rp 3,5 triliun, dan kemarin sudah ditambah Rp 1,6 triliun. Jadi sudah terkumpul sebesar Rp 5,1 triliun sudah di sini (NTB) bukan di Jakarta, tapi memang harus lewat prosedur," kata Jokowi.
Warga terdampak gempa asal Narmada, Lombok Barat, Abdul Aziz Narmada yang rumahnya rusak ringan mengaku masih dalam proses pendataan, dan belum pada tahap pembangunan. Aziz bertanya tentang adanya warga yang rumahnya rusak pada gempa yang melanda Lombok pada Ahad (17/3) namun belum terdata. Selain itu, Aziz juga menanyakan kelanjutan progres rehabilitasi dan rekonstruksi pascahasil pemilu mendatang.
"Sekarang ini tahun politik, apakah proses ini akan terus berjalan ketika bapak presiden tidak terpilih lagi. Pertanyaan ketiga, saya mohon izin berfoto bersama pak presiden, saya mohon yang pertanyaan ketiga diiyakan," kata Aziz yang disambut gelak tawa masyarakat yang hadir.
Jokowi mengatakan, pertanyaan ketiga bukan merupakan sebuah pertanyaan, melainkan permintaan. "Yang ketiga itu bukan pertanyaan, tapi permintaan," jawab Jokowi.
Jokowi mengatakan, laporan dampak gempa pada Ahad (17/3), menyampaikan ada 4 ribu warga terdampak gempa yang rumahnya rusak dan akan dimasukkan pada data tambahan untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Jokowi menegaskan selalu memerhatikan proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Lombok, dan juga daerah lain yang tertimpa bencana. Jokowi mengaku telah memerintahkan para menteri terkait dan BNPB untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Kalau saya pas tidak ke sini, jangan merasa ditinggalkan, saya akan tetap ke sini menyelesaikan persoalan ini. Saya juga cek ke Banten, Lampung, Palu. Saya akan pastikan dua atau tiga bulan lagi akan ke sini, insyaAllah. Jangan ragu, kita ingin menyelesaikan ini, karena kadang masih ada yang tercecer belum terdata," ungkap Jokowi.