Jumat 22 Mar 2019 14:12 WIB

Ratusan Ribu Personel Siap Amankan Pemilu di Jatim

Sebanyak 198.420 personel gabungan menegaskan kesiapannya mengamankan pemilu

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 198.420 personel gabungan dari aparat kepolisian, TNI, dan Linmas menegaskan kesiapannya mengamankan gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2019 di wilayah Jawa Timur. Rinciannya 26.827 merupakan personel dari aparat kepolisian, TNI sebanyak 13.513 personel, dan Linmas sebanyak 158.080 personel. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan meminta seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk terus meningkatkan sinergitas.

"Saya berharap TNI-Polri, dan instansi yang terlibat dalam pengamanan pemilu tahun 2019 agar terus meningkatkan sinergitas dan dapat bekerja dengan maksimal. Sehingga dalam pelaksanaan nanti dapat berjalan dengan aman dan lancar," kata Luki seusai menggelar apel kesiapan pengamanan Pemilu 2019 di Lapangan Makodam V Brawijaya, Jumat (22/3).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera merinci setiap personel yang diterjunkan dalam pengamanan Pemilu 2019 tersebut. Personel dari aparat kepolisian terdiri dari 24.327 personel dari 39 Polres se-Jatim, dan 2500 personel dari Polda Jatim. Jumlah ini akan dibantu dari anggota Linmas sebanyak 158.080 personel, dan dari TNI sebanyak 13.513 personel.

"Para personel ini akan ditempatkan di beberapa titik di Jatim. Personel paling banyak akan ditempatkan saat pengamananan di setiap titik Tempat Pemungutan Suara (TPS)," ujar Barung.

Barung menjelaskan, pada Pemilu 2019, di Jatim ada 130.012 TPS. Nantinya akan dipetakan ke dalam tiga kategori TPS, mulai dari kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Barung menambahkan, kategori TPS rawan ditinjau dari berbagai aspek, misalnya kondisi geografis. Dia mencontohkan, di daerah perbatasan provinsi di ujung Jawa Timur, Banyuwangi yang berbatasan dengan pulau Bali.

"Dikatakan rawan karena situasi geografinya dan rawan karena history pernah terjadi hal-hal di wilayah tersebut," kata Barung.

Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe mengatakan, pihaknya akan aktif untuk turut mengamankan pesta demokrasi tersebut. Selain itu, selama ini pihaknya juga telah melakukan latihan fisik sebagai bagian dari kesiapan pengamanan.

"Kita melaksanakan latihan-latihan sampai dengan puncaknya latihan sispamkota kemarin dengan Kepolisian," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement