Jumat 22 Mar 2019 18:01 WIB

Anies Optimistis Warga Selatan Jakarta Beralih Naik MRT

Pemprov DKI telah mengajukan pembangunan infrastruktur untuk MRT secara lengkap.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal MRT Jakarta bersama influencer, artis, dan para pimpinan redaksi media di Stasiun Istora, Jakarta, Kamis (21/3).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal MRT Jakarta bersama influencer, artis, dan para pimpinan redaksi media di Stasiun Istora, Jakarta, Kamis (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan optimistis warga ibu kota beralih menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI). Menurut dia, terutama warga selatan Jakarta yang hendak melakukan perjalanan ke pusat kota.

"Kalau masalah pemanfaatan MRT saya optimistis. Terutama yang dari daerah selatan. Karena rutenya baru sampai ke daerah selatan," ujar Anies di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (22/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, untuk selanjutnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengajukan pembangunan infrastruktur untuk MRT secara lengkap. Tak hanya rute dari utara-selatan, melainkan juga MRT Jakarta akan melintas juga ke bagian barat-timur Jakarta.

Anies menyebut, rute MRT akan membentuk diagonal yang saling berhubungan. Sehingga, masyarakat yang tinggal atau dari berbagai wilayah Jakarta dapat mengakses transportasi massal teranyar berbasis rel tersebut.

"Karena itu mengapa kemarin kita mengajukan pembangunan infrastruktur untuk MRT yang lengkap, agar rutenya bukan hanya utara-selatan. Tapi juga barat-timur," jelas Anies.

Ia menambahkan, dengan adanya MRT Jakarta akan diimbangi dengan transportasi umum pengumpannya seperti Transjakarta dan Jak Lingko. Menurut Anies, dengan begitu masyarakat diharapkan beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Sebab, kata dia, masyarakat sudah difasilitasi transportasi umum yang terintegrasi. Selain itu, masyarakat akan mudah mengakses angkutan umum. Anies memastikan maksimal jarak dari titik keberangkatan hingga tujuan tak lebih dari 500 meter.

Anies juga menanggapi dorongan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk segera memberlakukan sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Menurutnya, Pemprov DKI akan merencanakan penerapan ERP tersebut.

"Iya memang rencananya ke sana. Belum tahu waktunya," kata Anies.

Sebelumnya, Kepala BPTJ Bambang Prihartono mendesak Pemprov DKI Jakarta memberlakukan ERP di Jalan Sudirman-Thamrin. Menurut dia, hal ini untuk menunjang pengoperasian MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI.

"Makanya sekarang saya mendorong ERP segera ditetapkan," ujar Bambang di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (21/3).

Bambang menjelaskan, kebijakan ERP dibutuhkan untuk mendorong optimalisasi penggunaan MRT. Ia mengatakan, tranportasi massal sudah tersedia, dengan begitu langkah selanjutnya ialah membatasi penggunaan kendaraan pribadi dengan ERP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement