REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM – Serangan teror terhadap masjid tidak hanya terjadi di Selandia Baru. Kali ini, lima masjid di Birmingham, Inggris, dilaporkan telah diserang dengan palu godam.
Polisi anti-terorisme telah melakukan penyelidikan setelah gambar muncul di media sosial yang menunjukkan jendela yang pecah di Masjid dan Pusat Komunitas Muslim di Albert Road Aston.
Awalnya, polisi menerima laporan tentang seorang pria yang menghancurkan jendela masjid pada Kamis dini hari. Laporan lebih lanjut datang sepanjang malam hingga pagi hari.
Rekaman CCTV dilaporkan menunjukkan seorang pria menghancurkan jendela dengan palu godam di Witton Islamic Center. Insiden tersebut telah diperiksa oleh polisi.
Namun, rupanya kerusakan serupa juga terjadi di empat masjid lain di kota Birmingham. Polisi masih mencari kemungkinan motif di balik serangan tersebut. Mereka meyakini serangkaian serangan tersebut saling terkait.
Sementara itu, serangan semacam itu mendapat kecaman dari pemerintah setempat. Dalam unggahan di media sosial Twitter, Menteri Dalam Negeri, Sajid Javid, menyebutnya sebagai hal yang mengganggu dan menyusahkan.
"Perilaku penuh kebencian sama sekali tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan tidak akan ditoleransi," kata Javid, seperti dilansir dari Daily Times, Jumat (22/3).
Serangan terhadap masjid ini terjadi pada saat Islamofobia meningkat di Inggris. Menurut sebuah laporan tahunan yang diterbitkan pada 2017 oleh kelompok pemantau Tell Mama, serangan-serangan Islamofobia telah melonjak di Inggris, yakni naik 26 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara statistik yang dirilis Home Office menunjukkan, bahwa kejahatan rasial meningkat sebesar 40 persen antara 2017 dan 2018. Disebutkan, lebih dari setengahnya ditujukan pada Muslim.