Jumat 22 Mar 2019 22:29 WIB

Lembaga Persahabatan Ormas Islam Deklarasikan Pemilu Damai

Pemilu adalah ajang penyaluran suara dan bukan pemicu konflik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siradj (ketiga kanan) bersama sejumlah tokoh ormas dan pemuka agama melakukan Deklarasi Pemilu Damai Ormas Keagamaan Se-Indonesia di Kantor LPOI, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) Said Aqil Siradj (ketiga kanan) bersama sejumlah tokoh ormas dan pemuka agama melakukan Deklarasi Pemilu Damai Ormas Keagamaan Se-Indonesia di Kantor LPOI, Jakarta, Jumat (22/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama ormas-ormas keagamaan se-Indonesia menggelar Deklarasi Pemilu Damai di Kantor LPOI, Jakarta pada Jumat (22/3). 

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berpandangan deklarasi tersebut penting dilaksanakan karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di masa pemilihan umum.

Baca Juga

"Deklarasi ini kita serukan dengan niat dan tujuan yang baik dan positif, agar pemilihan umum terlaksana dengan damai, aman dan tenteram," kata Ketua Umum PBNU yang juga sekaligus Ketua Umum LPOI, KH Said Aqil Siroj kepada Republika.co.id usai Deklarasi Pemilu Damai di Kantor LPOI, Jumat (22/3). 

Kiai Said mengatakan, pihaknya tidak ingin hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Naudzubillah, jangan sampai terjadi konflik perang saudara hanya karena masalah politik. 

“Indonesia jangan seperti negara-negara di Timur Tengah yang mengalami perang saudara,” kata dia. 

Dia mengingatkan, masalah politik adalah hak setiap warga negara untuk memilih wakil rakyat dan presiden serta wakil presiden. Pemilihan umum adalah sarana untuk menuju negara yang bermartabat, maju, modern, sejahtera, aman, adil, dan makmur.

Menurutnya, deklarasi pemilu damai penting dilaksanakan untuk berjaga-jaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sudah jelas buktinya di negara-negara lain, ada yang melakukan perang saudara selama 40 tahun, bahkan belum selesai sampai sekarang.  

"Jangan sampai Indonesia seperti negara-negara di Timur Tengah (negara yang mengalami perang saudara), mari kita jaga negara Indonesia, jangan seperti negara yang perang saudara," ujarnya. 

Mengenai langkah konkrit untuk melaksanakan pemilihan umum damai, Said mengatakan, masing-masing pimpinan ormas akan mengimbau warga dan umatnya. 

Sebagai contoh Ketua Umum PBNU akan mengimbau warga NU agar menjalankan pemilihan umum dengan niat dan akhlak yang baik serta mulia.

Dia menyampaikan, ke depan pertemuan antaragama dan antarormas-ormas agama akan semakin intensif. Pertemuan tersebut tidak akan membicarakan hal-hal yang bersifat perselisihan. "Tapi kita bahas yang universal seperti nilai-nilai kebersamaan," ujarnya.

Ormas keagamaan yang menghadiri deklarasi pemilu damai di antaranya PBNU, Persis, Al Irsyad Al Islamiyah,  Mathla'ul Anwar, Ittihadiyah, PITI, Ikadi, Az Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Al Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, PUI, HBMI, dan Nahdlatul Wathan. Kemudian PGI, KWI, Walubi, Permabudhi, PHBI dan Matakin.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement