REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gagasan masalah stunting yang dipaparkan cawapres 02 KH Maruf Amin diapresiasi. Ketua Umum DPP Arus Baru Indonesia (ARBI), DR.Ir. Lukmanul Hakim MSi menilai gagasan itu juga memperhatikan asupan gizi pada ibu sebelum melahirkan dan hingga melahirkan.
“Apabila ibunya tidak bisa makan, si bayi diberi susu pun tetap kurang sehat karena bawaan sudah kurang sehat,” ujar Ketum DPP ARBI ini dalam siaran persnya, Jumat (22/3).
Lukmanul menilai, gagasan ini membuktikan pengalaman dan keserdasan sang Kiai menghadapi suatu masalah, khususnya masalah stunting atau kekurangan gizi kronis dalam kurun waktu yang cukup lama.
Program Gizi Sedekah Pelangi yang dijabarkan oleh Lukmanul ada makna yang terkandung dalam istilah Pelangi tersebut. Di antaranya susu, daging, telor dan lainnya.
Nah, untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup maka masyarakat harus mendapat harga sembako yang terjangkau. Maka untuk itu, ARBI dalam setiap kegiatan menggelar Bazar Sembako Murah meliputi daging sapi, minyak goreng, ayam potong, gula putih dan lainnya.
Berkaitan dengan digelarnya Santri Festifal (SantriFest) ini sebetulnya juga untuk meningkatkan kualitas pengetahuan santri dalam hal masalah gizi yang berdampak pada stunting. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan stunting. Untuk kedepannya mengurangi stunting atau menurunkan masalah gizi buruk.