REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemprov Sulawesi Selatan, akan memanfaatkan drone lebih maksimal sebagai penyambung distribusi. Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan drone akan menjadi inovasi dan solusi yang bagus untuk mengirimkan kebutuhan darah dan obat-obatan ke pulau-pulau yang terisolir dan jauh dari jangkauan pusat layanan kesehatan.
Ia mendorong pengiriman darah dan vaksin ke daerah kepulauan, terpencil, dan terisolir itu dalam upaya memenuhi layanan kesehatan khususnya menekan angka kematian ibu dan anak. Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam keterangannya di Makassar Sabtu (23/3) mengatakan penerapan inovasi tersebut untuk melayani kebutuhan kesehatan di sepanjang pulau terluar Pangkep dan daerah Seko di Luwu Utara. Wilayah tersebuy belum dapat dijangkau dengan kendaraan roda empat, akibat sulitnya akses.
Terkait anggaran, Andi Sudirman menyebut, pelayanan menggunakan drone itu bersumber dari APBN melalui kerja sama dengan Bappenas. "Kalaupun menguntungkan untuk pihak pemerintah dan masyarakat, tetap akan dilanjutkan demi meminimalisir angka kematian ibu dan anak yang berada di daerah terpencil," jelasnya.
Andi Sudirman menuturkan, pemanfaatan drone ini tetap memperhatikan, kualitas drone dan bagaimana menekan kebisingan drone untuk di daerah kota. "Kalau di Pangkep, Selayar, Luwu itu tidak ada masalah," ujar pada acara Presentasi Hasil Sementara Studi Kelayakan Pemanfaatan Teknologi Drone Dalam Bidang Kesehatan Provinsi Sulsel.
Dia mengatakan, proyek ini tidak bisa diaplikasikan di semua daerah, karena butuh kajian. Sementara itu, Leader of Strengthening Sector Kompak Nasional, Dewi Sudharta, mengaku akan menganalisa kebijakan peraturan-peraturan yang ada di daerah kabupaten/kota di Sulsel, bahkan di pemerintah pusat, sebelum melakukan uji coba pemanfaatan drone itu. "Kami berharap agar nantinya ada pertemuan lagi untuk membahas apa yang bisa diupayakan," ujarnya.
Kompak merupakan kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia dalam mendukung program pengentasan kemiskinan. Termasuk peningkatan akses, kualitas dan penyelenggaraan pelayanan dasar di bidang kesehatan.