Sabtu 23 Mar 2019 09:50 WIB

Warga Kampung Abar di Sentani Dambakan Pelayanan Kesehatan

Ada 48 kepala keluarga mengungsi di perbukitan menunggu layanan kesehatan.

Warga merngumpulkan papan yang terbawa aliran air banjir yang merendam kampung mereka di Kampung Yoboi, Danau Sentani, Sentani, Jaya Pura, Papua, Jumat (22/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Warga merngumpulkan papan yang terbawa aliran air banjir yang merendam kampung mereka di Kampung Yoboi, Danau Sentani, Sentani, Jaya Pura, Papua, Jumat (22/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Warga Kampung Abar, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Papua di Danau Sentani yang terkenal dengan gerabahnya mendambakan pelayanan kesehatan menyusul banjir bandang pada pekan lalu. Setidaknya terdapat 48 kepala keluarga yang mengungsi ke bukit-bukit menghindari banjir.

"Ada sekitar 48 rumah yang terendam air danau yang meninggi, sehingga kami semua mengungsi ke atas bukit atau tempat yang lebih tinggi," kata Naftali Felle, kepala suku atau tokoh adat Kampung Abar ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Sabtu (23/3).

Baca Juga

Warga yang terdampak banjir bandang itu, kata dia, mengungsi ke gereja, puskesmas pembantu, dan gedung tempat membuat gerabah. "Kami mengungsi sejak Ahad (17/3) pagi, karena banjir, air danua naik. Ada yang mengungsi di gedung Gereja GKI Ararat, ada yang di Pustu Abaar dan tempat tinggi lainnya," katanya.

Mengenai bantuan, kata dia, Distrik Ebungfauw telah menyalurkan bantuan bahan pokok makanan kepada warga di kampung tersebut, sejak beberapa hari terakhir. Hanya saja, warga mulai terserang penyakit sehingga butuh pelayanan kesehatan.

"Pak Distrik Ebungfauw sudah salurkan bantuan seperti beras 20 kg, satu karton ikan kaleng dan satu karton mi instan, itu masing-masing untuk satu keluarga. Hanya saja warga di sini kakinya mulai gatal-gatal sehingga butuh pelayanan kesehatan," katanya.

Naftali berharap, pemerintah lewat instansi terkait bisa memperhatikan warga yang tinggal di pesisir Danau Sentani yang ikut terdampak banjir bandang pada akhir pekan lalu. "Kami ada sekitar 23 kampung yang ada di pesisir Danau Sentani yang rumahnya banjir akibat air danau meninggi," ujarnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Jayapura Mathius Awaitaouw mengklaim pemerintah daerah terus menyalurkan bantuan makanan pokok dan kemanusian kepada warga yang terdampak banjir bandang. Pemkab setempat juga telah mengeluarkan biaya Rp 6 miliar untuk penanganan bencana tersebut.

"Kami telah memantau warga yang tinggal di pesisir Danau Sentani, banyak kampung yang terendam. Bantuan juga kami arahkan ke sana," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement