REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, membantah telah merekomendasikan Haris Hasanudin sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jawa Timur. Ia juga mengaku tidak mengenal Haris Hasanudin secara personal.
''Secara personal tidak, tetapi bahwa beliau pernah Kakan (Kepala Kantor) Kemenag Surabaya. Beliau sempat plt, saya sempat ketemu di pengajian sekali, kemudian saya sempat ketemu lagi di raker pim setelah menjadi gubernur (Jawa Timur),'' ujar Khofifah, Sabtu (23/3).
Mantan Menteri Sosial tersebut juga baru mengetahui, Haris Hasanudin merupakan menantu dari ketua tim suksesnya saat pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, yaitu M Roziqi. Namun ia memastikan, hal tersebut tak ada kaitannya dengan kasus yang menimpa mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy.
''Tapi teman-teman, yang namanya open bidding ya open bidding, anak ya anak, mantu ya mantu itu bersifat impersonal. Kalau tidak memenuhi kualifikasi kan tidak bisa ikut open bidding,'' ujar Khofifah.
Kakanwil Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin (kiri) dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi (kanan) mengenakan rompi tahanan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Khofifah pun menegaskan, ia tidak memiliki kepentingan sama sekali dalam proses seleksi di suatu kementerian, khususnya Kemenag dalam kasus ini. Karena, dalam suatu kementerian memiliki proses tersendiri, yang tak dapat diintervensi oleh selain panitia seleksi (pansel).
"Jadi kalau saat proses open bidding kementerian apa, panselnya siapa, saya rasa saya tidak pada posisi yang punya kepentingan untuk tahu. Untuk tahu saja kita tidak kepentingan untuk itu," ujar Khofifah.
Ia pun meminta awak media untuk mengonfirmasi kembali tudingan tersebut ke Romi. Karena ia takutkan, ada seseorang yang menggunakan namanya dalam kasus jual-beli jabatan di lingkungan Kemenag.
"Wajahku iki moso ono wajah suap, wajah disuap, ya nggak (Wajahku ini masa ada wajah suap, wajah disuap ya tidak)," ujar Khofifah.
Perlu diketahui, sebelum Romi diperiksa penyidik, kepada wartawan Romi menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, yang ia lakukan hanyalah menyalurkan aspirasi sebagai seorang anggota DPR RI dan ketua umum Partai. Romi justru mengaku prihatin bila benar ada suap beli jabatan di Kemenag.
Tak tanggung-tanggung, Romi bahkan menyebut nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga ikut memberikan rekomendasi bahwa Haris adalah benar-benar orang yang berkualitas dan berkompeten.
KPK sendiri telah menetapkan tiga tersangka pada kasus ini, yaitu Romi diduga sebagai penerima. Sedangkan diduga sebagai pemberi, yaitu Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur Haris Hasanuddin.